Sabtu 12 Feb 2022 15:04 WIB

Megawati: PDIP-NU Selalu Dekat dan Beriringan

Kedekatan kaum nasionalis dan NU sudah terjadi sejak kepemimpinan Presiden pertama RI

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Megawati di Harlah ke-95 NU: Teguhkan Komitmen Kebangsaan
Foto: Dok Republika
Megawati di Harlah ke-95 NU: Teguhkan Komitmen Kebangsaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyampaikan selamat hari lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU). Dia menyampaikan, bahwa partainya dan NU akan selalu dekat dan beriringan dari dulu hingga masa depan.

"Alhamdulillah kedekatan kaum nasionalis dan kaum religius hingga kini masih berjalan dengan erat. Begitupun hubungan PDI Perjuangan dan Nahdlatul Ulama sangat dekat dan selalu beriringan," ujar Megawati dalam peringatan Harlah ke-96 NU yang digelar PDIP, Sabtu (12/2).

Baca Juga

Kedekatan kaum nasionalis dan NU sudah terjadi sejak kepemimpinan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno. Sang ayah, kata Megawati, bahkan dekat dengan Kyai Haji Hasyim Asyari dan Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah.

"Dan saya tidak akan pernah lupa, selalu ingat Bung Karno diberi gelar oleh Nahdlatul Ulama, yaitu Waliyul Amri Ad Dharuri Bi As Syaukah. Gelar yang merupakan dukungan besar warga Nahdliyin pada kepemimpinan beliau," ujar Megawati.

Megawati akan meneruskan kedekatan antara kaum nasionalis dan NU hingga ke masa depan nanti. Hal tersebut juga sudah diamanatkan kepada kader dan simpatisan partai berlambang kepala banteng itu.

"Karena saya sangat yakin jika PDI Perjuangan dapat terus berjalan beriringan dengan Nahdlatul Ulama, maka segala ancaman kebangsaan kita pasti bisa diatasi," ujar Megawati.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat hari lahir Nahdlatul Ulama. Teruslah menyebarkan ahlus sunnah waljamaah dan Islam yang rahmatan lil alamin, serta meneguhkan komitmen kebangsaan," sambung Presiden ke-5 Republik Indonesia itu.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya dan NU memiliki sejarah panjang bersama. Bahkan, banyak kader NU yang saat ini menjadi kepala daerah dan ia pun menegaskan bahwa PDIP terus membangun semangat gotong royong dengan seluruh komponen bangsa.

"Berdasarkan catatan sejarah, NU menjadi ormas keagamaan yang sejak kelahirannya telah memiliki visi kebangsaan bagi kemerdekaan Indonesia. Dari lambang NU saja sudah mencerminkan semangat kepemimpinan Islam Nusantara, Islam sebagai rahmatan lil alamin bagi dunia. Kepeloporan NU inilah yang sangat diapresiasi PDIP," papar Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement