REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para santri yang merupakan cendekiawan Muslim hendaknya siap menghadapi perubahan pada masa depan. Santri juga diajak bersiap menghadapi tatanan dunia baru.
"Saya mengajak para santri mempersiapkan diri menghadapi perubahan gelombang sejarah baru," kata Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (Waketum DMI), Komjen (Purn) H Syafruddin dalam pidato di hadapan ratusan santriawan dan santriwati Pondok Pesantren Darunnajah, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022).
Syafruddin menegaskan, jika persiapan tersebut perlu dilakukan lantaran Islam pernah memimpin seperempat dunia. Hal itu terjadi pada masa khalifah, diinasti Ummayyah hingga Abbasiyah. "Ini harus menjadi motivasi (para santri) bahwa pada peradaban masa depan Anda bisa tampil. Bahwa pendahulu kita para pemimpin Islam pernah mencatatkan sejarah itu," ucap mantan Wakil Kepala Polri tersebut.
Syafruddin berpesan agar para santri ke depan juga harus mampu mengambil peran strategis sebegai penerus pemimpin bangsa. Terlebih, sambung dia, dengan bonus demografi pada 2030, yang mana 70 persen kepemimpinan di Indonesia pada masa depan akan diisi para kaum muda.
"Mudah-mudahan para santriawan-santriwati akan memegang semua sentra kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Ada yang menjadi kepala rumah sakit dan politikus why not? Serta menjadi anggota DPR hingga kepala sekolah," ucap Syafruddin.
Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, KH Sofwan Manaf mengapresiasi kedatangan Waketum DMI Syafruddin yang sekaligus bersilahturahim dengan para santri. "Alhamdulillah hari ini Pak Syafruddin bisa bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Darunajah di tengah kesibukan beliau bisa menemui para santri yang akan menjadi kader umat dan bangsa," ujar KH Sofwan.