Selasa 08 Feb 2022 22:35 WIB

Pemprov Jatim Ingin Seimbangkan Penanganan Covid-19 dan Perputaran Ekonomi

Salah satu kunci yang harus diterapkan memperkuat penerapan aplikasi Pedulilindungi

Warga mengantre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan saat mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis ke-2 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/8/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Timur memprediksi dapat mencapai target pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) sebesar 70 persen masyarakat Jatim tervaksinasi pada 10 Agustus 2021 dengan estimasi dalam sehari memvaksin sebanyak 315.000 orang.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Warga mengantre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan saat mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis ke-2 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/8/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Timur memprediksi dapat mencapai target pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) sebesar 70 persen masyarakat Jatim tervaksinasi pada 10 Agustus 2021 dengan estimasi dalam sehari memvaksin sebanyak 315.000 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BATU- Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya untuk terus menyeimbangkan langkah penanganan pandemi penyakit akibat penyebaran virus corona dan keberlangsungan perputaran ekonomi di wilayah tersebut.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (8/2/2022) mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkeinginan agar upaya penanganan Covid-19 bisa sejalan dengan perekonomian yang saat ini baru mulai menggeliat."Kita ingin antara ekonomi dan perlindungan kesehatan masyarakat itu beriringan," kata Khofifah, usai memimpin Rapat Penanganan Covid-19 se-Jawa Timur.

Baca Juga

Khofifah menjelaskan, dalam upaya untuk menyeimbangkan upaya penanganan Covid-19 dengan memutar roda perekonomian di wilayah Jawa Timur tersebut, salah satu kunci yang harus diterapkan adalah dengan memperkuat penerapan aplikasi PeduliLIndungi. Menurutnya, penerapan aplikasi PeduliLindungi di tempat-tempat seperti perkantoran, tempat wisata, hotel, restoran termasuk sejumlah sektor bisnis perlu kembali ditingkatkan.

Selain itu, pihak pengelola juga diminta untuk menyiapkan petugas yang mengawasi penggunaan aplikasi tersebut."Maka di berbagai area bisnis, wisata, hotel, restoran dan perkantoran, industri tolong semuanya menugaskan orang yang bisa dipercaya mengawasi PeduliLindungi di masing-masing titik," ujarnya.

Dalam upaya untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan termasuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi, jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur juga telah meluncurkan Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan (Pamor Keris)."Dari Polda Jawa Timur sudah meluncurkan Pamor Keris pada Januari 2022, patroli bermotor dari tim Polda dan Kodam tentu akan bisa memberikan penguatan dari disiplin penggunaan PeduliLindungi dan protokol kesehatan," katanya.

Dalam beberapa waktu terakhir, kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayah Jawa Timur mengalami lonjakan cukup tinggi. Tercatat, hingga 7 Februari 2022 ada sebanyak 6.052 kasus aktif yang ada di wilayah tersebut. Jumlah kasus aktif tertinggi tercatat ada di wilayah Kota Surabaya dengan 1.426 kasus, diikuti Kabupaten Sidoarjo sebanyak 990 kasus, Kota Malang 811 kasus, Kabupaten Gresik 508 kasus dan Kabupaten Malang 474 kasus konfirmasi positif Covid-19.

Secara keseluruhan, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 412.987 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total kasus konfirmasi itu, sebanyak 377.138 orang dilaporkan telah sembuh dan 29.797 orang meninggal dunia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement