Rabu 09 Feb 2022 05:01 WIB

Kemarin DKI Sumbang Separuh Angka Kematian Covid-19

Sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal belum divaksin.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Berdasarkan data harian kasus Covid-19, sebanyak 83 orang wafat pada Selasa (8/2/2022).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Berdasarkan data harian kasus Covid-19, sebanyak 83 orang wafat pada Selasa (8/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data harian kasus Covid-19, sebanyak 83 orang wafat pada Selasa (8/2/2022) hari ini. Sehari sebelumnya, sebanya 82 orang meninggal karena terkonfirmasi Covid-19.

Kabar baiknya, untuk kesembuhan, bertambah 10.708. Angka ini naik dari sehari sebelumnya yakni sebanyak 8.577 orang telah dinyatakan sembuh.

Baca Juga

Diketahui, pada Selasa (8/2/2022) angka kasus Covid-19 kembali naik 37.492.  Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.580.093 kasus.

Dari penambahan yang mencapai angka 37 ribu ini, Provinsi DKI Jakarta menyumbang penambahan kasus tertinggi sebanyak 10.817 kasus. Angka kematian di Provinsi DKI juga tertinggi sebanyak 40 kasus.

Provinsi Jawa Barat menempati urutan kedua dengan penambahan kasus sebanyak 9.042. Kemudian, Banten sebanyak 5.138, Jawa Timur sebanyak 3.608 dan Bali sebanyak 2.425 kasus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal dunia lantaran belum mendapat dosis lengkap atau bahkan belum divaksin. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 di fasilitas kesehatan terdekat.

"Apalagi ciri-cirinya yang masuk ICU dan wafat itu usianya di atas 60 dan juga memiliki komorbid. Jadi, kalau kita punya bapak, punya ibu, punya kakek, punya nenek yang masih belum divaksin, cepat-cepat divaksin. Adalah tugas kita untuk melindungi orang tua kita," tegas Budi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/2/2022).

Budi menyampaikan, saat ini Indonesia masih dalam kondisi berperang melawan Covid-19. Namun, ia percaya Indonesia akan menang dalam pertempuran ini. "Kita masih berperang, tetapi saya percaya Indonesia sudah berapa kali perang selalu menang. Yang penting kita mau kompak  bekerjasama, kita memanfaatkan konsep pertahanan semesta," tegasnya.

Senjata melawan pandemi Covid-19 menurut Budi bukanlah pistol ataupun bom. Ia menegaskan senjata paling ampuh melawan Covid-19 adalah tetap disiplin menjalani protokol kesehatan. "Senjatanya apa? Bukan pistol, bukan bom, bukan, senjatanya adalah pakai masker dan cepat divaksin," tegas Budi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sebanyak 344.172 orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama pada Selasa (8/2/2022). Kemudian, sebanyak 970.694 mendapatkan vaksin dosis kedua dan sebanyak 329.876 mendapatkan dosis ketiga atau booster.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement