REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LRT Jabodebek ditargetkan akan beroperasi pada 17 Agustus 2022. VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Joni Martinus mengatakan nantinya LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.45 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
"Jam pelayanan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mengawali aktivitas pada pagi hari sampai menjelang tengah malam," kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (8/2/2022).
Dia memastikan KAI akan melayani masyarakat serta memastikan keandalan sarana dan prasarana LRT Jabodebek seoptimal mungkin. Joni menegaskan, KAI telah mempersiapkan segala sesuatunya termasuk menentukan jam operasional LRT Jabodebek.
"KAI juga akan melakukan pengecekan atau perawatan setelah jam operasional maupun secara berkala untuk menjamin keselamatan perjalanan LRT Jabodebek," tutur Joni.
Pada saat beroperasi, kata dia, headway atau waktu tunggu antara LRT Jabodebek pada tiga lintas pelayanannya sangat singkat. Headway pada lintas pelayanan 1 antara Harjamukti - Cawang dan lintas pelayanan 3 Jatimulya - Cawang hanya enam menit. Lalu untujlk lintas pelayanan 2 Cawang - Dukuh Atas hanya tiga menit.
Dia menuturkan, headway LRT Jabodebek dipengaruhi oleh sistem Communication-Based Train Control (CBTC). "Sistem ini dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis disertai supervisi dari pusat kendali operasi," jelas Joni.
KAI saat ini sudah menghitung tarif untuk LRT Jabodebek. Sebelumnya, KAI mengungkapkan tarif tersebut sifatnya masih dalam pengajuan namun yang akan menentukan regulator atau Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
"Sementara ini untuk tarif semula (yang diajukan) Rp 12 ribu akan menjadi Rp 15 ribu," kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Executive Vice Presiden (EVP) LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi menjelaskan usulan tarif tersebut merupakan tarif rata-rata. Purnomosidi menjelaskan nantinya, sistem tarif yang akan ditetapkan untuk LRT Jabodebek rencananya tidak berbeda seperti kereta rel listrik (KRL).
"Nanti tarifnya end to end sama seperti KAI Commuter tergantung jarak minimal lalu sisanya dihitung sesuai jarak masing-masing. Everage Rp 15 ribu itu untuk satu orang dalam satu kali perjalanan," jelas Purnomosidi.