Selasa 08 Feb 2022 02:01 WIB

Kasus Varian Omicron Meningkat, Ibas Minta Pemerintah Evaluasi PTM

Ibas meminta agar program vaksinasi terus berjalan secara cepat dan merata.

Ketua Fraksi Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Foto: mpr
Ketua Fraksi Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi gelombang ketiga sedang menyapu Indonesia dengan menyebarkan Covid-19 varian Omicron. Varian tersebut jauh lebih mudah menular dibandingkan varian Delta pada pertengahan 2021, namun kasus kematian rendah. Angka laporan harian pun sudah lebih 30-an ribu kasus positif Covid-19 yang dilaporkan.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menyarankan, pemerintah, baik pusat maupun daerah harus mengambil langkah yang cepat, tegas, dan terukur. Kebijakan itu tujuannya adalah untuk memotong rantai penyebaran Covid-19 dan menekan kurva penularan.

Baca Juga

"Jumlah positif Covid-19 varian Omicron mencapai 30 ribu lebih. Hati-hati! Pemerintah pusat dan daerah mesti ambil langkah cepat, tegas, dan terukur untuk putus rantai penyebaran," ucap Ibas melalui kanal media sosial di Jakart, Senin (7/2/2022).

Ibas menyampaikan, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) harus dievaluasi. Apalagi banyak anak-anak yang juga terpapar Covid-19. Pun dengan tempat wisata dan pusat keramaian yang harus diberikan atensi secara ketat agar penyebaran kasus Covid-19 bisa terkendali.

Terakhir, Ibas meminta agar program vaksinasi terus berjalan secara cepat dan merata. Pemerintah, sambung dia, juga perlu memastikan ketersediaan obat dan fasilitas alat tes Covid-19 yang terjangkau, baik dari harga maupun jumlahnya.

"Tempat wisata dan pusat keramaian mesti juga diberikan atensi secara ketat. Program vaksinasi harus terus berjalan termasuk booster vaksin serta jangan lupa untuk memastikan agar ketersediaan obat, vitamin, dan alat tes antigen atau usap PCR harga terjangkau tersedia luas #lawanOmicron #JagaProkes," ucap Ibas.

Dia juga mengajak masyarakat ikut bertanggung jawab mengurangi risiko penularan dengan kembali disipilin mematuhi protokol kesehatan. Caranya dengan memakai masker, menjaga jarak, dan menerapkan pola hidup sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement