REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengingatkan pasukan elite TNI AL Korps Marinir agar selalu siap siaga untuk mengantisipasi berbagai operasi perang dan nonperang. Pesan itu disampaikan oleh Kasal untuk Komandan Korps Marinir (Dankormar) yang baru setelah dia memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) di Markas Komando Korps Marinir, Jakarta, Senin (7/2/2022).
"Ke depan, Marinir harus besar. Marinir juga harus memiliki kesiapsiagaan yang tinggi dan juga peralatan tempur yang canggih dalam rangka mendukung tugas operasional maupun tugas-tugas pembinaan ke depan," kata Kasal sebagaimana dikutip dari siaran tertulis Dinas Penerangan TNI AL.
Mayjen TNI Widodo Dwi Purwanto resmi menjabat sebagai dankormar ke-24 menggantikan Mayjen TNI Mar. Suhartono setelah acara sertijab. Dankormar yang baru itu sebelumnya bertugas sebagai Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kasal.Mayjen Suhartono per 2 Februari 2022 resmi menjabat sebagai Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal).
Usai sertijab, Laksamana Yudo mengatakan bahwa Korps Marinir sejak 2019, sebagaimana diatur oleh Peraturan Presiden (Perpres) No. 66, berfungsi sebagai komando utama operasi (kotama ops) dan kotama pembinaan (bin)."Sebagai kotama ops, Korps Marinir berada di bawah Panglima TNI yang bertugas menjalankan operasi amfibi, operasi pertahanan pantai, dan melaksanakan pengamanan pulau terluar dalam rangka OMP (operasi militer perang) maupun OMSP (operasi militer selain perang)," terang Kasal.
Sementara itu, Korps Marinir sebagai kotama bin berada di bawah kewenangan Kasal, yang fungsinya mencakup pembinaan kekuatan dan operasional satuan, serta membina potensi maritim.Oleh karena itu, Kasal berharap Dankormar yang baru dapat menjalankan dua fungsi Korps Marinir sebagai kotama ops dan kotama bin dengan profesional.
Dankormar Mayjen Mar. Widodo Dwi Purwanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) XXXIII Tahun 1988. Pria kelahiran Malang 26 Juni 1965 itu telah mengantongi sejumlah tanda jasa, di antaranya Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, dan XXIV; Satya Lencana GOM VII; Satya Lencana Dharma Nusa; dan Satya Lencana Kebaktian Sosial.