Senin 07 Feb 2022 19:58 WIB

Ratusan Konfirmasi Covid-19 Ditemukan di 37 Sekolah di Solo

PTM di Solo dihentikan sementara selama sepekan.

Petugas Dinas Kesehatan mengambil sampel lendir hidung dan tenggorokan siswa yang kontak erat dengan siswa terkonfirmasi positif COVID-19 untuk dilakukan tes Swab PCR di SD Marsudirini, Solo, Jawa Tengah, Senin (7/2/2022). Pemkot Solo menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah di Kota Solo setelah banyak ditemukan kasus positif COVID-19 serta meningkatnya angka kasus harian di Kota Solo.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Petugas Dinas Kesehatan mengambil sampel lendir hidung dan tenggorokan siswa yang kontak erat dengan siswa terkonfirmasi positif COVID-19 untuk dilakukan tes Swab PCR di SD Marsudirini, Solo, Jawa Tengah, Senin (7/2/2022). Pemkot Solo menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah di Kota Solo setelah banyak ditemukan kasus positif COVID-19 serta meningkatnya angka kasus harian di Kota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Sebanyak 37 sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah terkonfirmasi ratusan kasus Covid-19. Hal itu menyusul upaya tracing atau penelusuran kontak yang hingga saat ini masih terus dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta.

"Selain itu juga ada dua dari perguruan tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Senin (7/2/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, dari klaster penyebaran Covid-19 yang terjadi di sekolah dan perguruan tinggi tersebut, ditemukan sebanyak 444 kasus positif Covid-19. Secara keseluruhan, dikatakannya, untuk jumlah kasus aktif Covid-19 di Solo hingga saat ini sebanyak 454 orang. Dari total ini 104 di antaranya dari sekolah dan sisanya nonsekolah.

"Kenapa yang sekolah tadi ada 444 kasus yang kami catat, karena juga ada yang dari luar kota namun mereka sekolah di Solo. Ini masih kami proses clearing," katanya.

Ia mengatakan, dari kasus Covid-19 yang ditemukan di lingkungan sekolah tersebut gejalanya hampir sama dan bersifat ringan. "Batuk pilek. Intinya ini kasusnya ringan, mudah-mudahan tidak menimbulkan gejala yang berat, tidak menimbulkan kematian, tetapi hati-hati pada yang komorbid," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, dari total jumlah kasus yang berasal dari sekolah hingga saat ini sebagian besar masih dalam proses tracing atau penelusuran kontak. "Yang sudah close (selesai tracing) baru SMPN 4 Surakarta, SMA Warga, dan SD Sayangan," katanya.

Terkait klaster di sekolah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan selama satu pekan. "Nanti kami lihat hari Jumat seperti apa (perkembangan kasusnya), atau PTM ya nanti terbatas atau seperti apa. Kalau bisa PTM ya PTM, kalau orang tua takut mengirimkan anaknya PTM, ya PJJ boleh, tidak dianggap absen. Sepekan ini dulu kami evaluasi, sabar dulu," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement