REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Andani Eka Putra, mengatakan hingga hari ini sudah 250 orang di Sumatra Barat terdeteksi varian omicron. Terbanyak adalah berdasarkan pemeriksaan kemarin, Jumat (4/2/2022) yakni sebanyak 84 orang.
"Lebih dari 95 persen Covid-19 di Sumbar sekarang adalah Omicron," kata Andani, kepada Republika, Sabtu (5/2/2022).
Andani merinci kasus Omicron yang sudah terdeteksi di Sumbar sejak 27 Januari 2022 lalu. Saat itu dari pemeriksaan terhadap 10 sampel, semuanya positif Omicron.
Kemudian 28 Januari 2022, dari 7 sampel yang diperiksa, semuanya Omicron. Berlanjut pada 29 Januari 2022, dari 19 sampel, 18 sampel adalah Omicron. 30 Januari 2022, dari 18 sampel, semuanya Omicron.
Pada 31 Januari 2022 semuanya Omicron. 1 Februari 2022 dari 33 sampel, 30 Omicron. 2 Februari 2022 dari 15 sampel, semuanya Omicron. 3 Februari 2022, dari 66 sampel, 64 adalah Omicron. Terakhir kemarin dari 84 sampel, semuanya Omicron.
"Positivity rate kita naik dari 0,2 persen kini jadi 9 persen," ujar Andani.
Tenaga Ahli Menteri Kesehatan itu menyebut walau Omicron tidak ganas, tapi tidak dapat disepelekan begitu saja. Pemda kata Andani harus segera menekan angka penularan. Karena bila semakin banyak tertular, akan berdampak pada hunian rumah sakit.
"Kalau rumah sakit sudah tidak terkontrol, ini akan bahaya. Kita harus memperlambat penyebarannya," kata Andani menambahkan.