REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Susi Air di hanggar Malinau, Kalimantan Utara diusir paksa pada Rabu (2/2/2022). Manager Operasional Susi Air Mellinasari mengungkapkan hal tersebut berpotensi membuat jadwal penerbangan perintis dan logistik yang dilayani Susi Air terganggu.
"Walaupun kondisi saat ini masih beroperasi namun dengan kejadian ini, pesawat yang melakukan perawatan di hangar tidak bisa digunakan. Akan ada dampak kepada penerbangan perintis satu hingga dua pekan ke depan," kata Mellinasari dalam konferensi video, Jumat (4/2/2022).
Dia menjelaskan hingga satu pekan ke depan akan ada kesulitan untuk proses pengganti pesawat. Sebab, kata dia, saat ini Susi Air masih beroperasi dan jadwal penerbangan tidak bisa kosong.
Kondisi tersebut menurutnya menjadi tidak bisa ditangani karena pesawat yang sedang melakukan perawatan belum siap karena diusir paksa dari hanggar. "Untuk dua pekan ke depan akan ada pembatalan di beberapa tempat Samarinda, Malinau, Tarakan, dan Masamba," jelas Mellinasari.
Sementara menurutnya, penerbangan perintis di Kalimantan Utara sangat dibutuhkan. Dia mengatakan keterisian kursi penumpang untuk penerbangan perintis yang dilayani Susi Air di Kalimantan mencapai 80 sampai 90 persen.
Sebelumnya, Corporate Secretary Susi Air Nadine Kaiser mengungkapkan lokasi hanggar di Malinau menjadi hal yang krusial dalam operasional Susi Air. Nadine mengatakan, hanggar di Malinau merupakan maintenance base Susi Air di Kalimantan.
"Semua pesawat yang beroperasi di Kalimantan harus rotasi ke Malinau. Hanggar dan fasilitas perawatan pesawat adalah jantung nadi ekosistem," tutur Nadine.
Nadine mengakui ada kemungkinan dalam dua pekan ke depan akan ada jadwal penerbangan Susi Air yang dibatalkan. Meskipun begitu, Nadine memastikan Susi Air akan mencoba untuk tidak membatalkan jadwal penerbangan.
"Kami mungkin harus minta bantuan kepada beberapa instansi untuk melakukan perawatan di beberapa tempat," ujar Nadine.