REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebanyak empat sekolah di Kabupaten Garut menjadi klaster penyebaran Covid-19. Dari empat sekolah itu, setidaknya ditemukan 26 kasus positif Covid-19. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sempat sekolah itu telah dihentikan, tapi di sekolah lain PTM masih terus berjalan.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menegaskan, pelaksanaan PTM di sekolah tetap berjalan. Apalagi, saat ini belum ada kepastian terkait keberadaan varian omicron di wilayah Kabupaten Garut. Penghentian PTM hanya dilakukan setelah dilakukan asesmen ke sekolah yang ditemukan kasus positif Covid-19.
"Misalnya SMAN 6 sekarang ada gurunya enam orang yang terkonfirmasi, nanti diasesmen langsung ditutup,” kata Rudy, melalui keterangan resmi, Rabu (2/2/2022).
Ia menjelaskan, penutupan sekolah sementara ditentukan tim asesmen apabila di sekolah tersebut terdapat peserta didik atau tenaga pendidik yang terkonfirmasi Covid-19. Namun untuk keseluruhannya, tidak ada penghentian PTM di Kabupaten Garut. “SMAN 6 Garut penutupan sementara, 14 hari jadi pembatasan mikro lockdown lah,” kata dia.