Rabu 02 Feb 2022 05:50 WIB

Satkar Ulama Indonesia Ajak Masyarakat Berpartisipasi pada Pemilu 2024

Umat butuh bimbingan ulama, Satkar Ulama siap perjuangkan aspirasi ke Golkar.

Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia, HM Idris Laena bersama Ketua DPP Partai Golkar Erwin Aksa dana ulama di Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Istimewa
Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia, HM Idris Laena bersama Ketua DPP Partai Golkar Erwin Aksa dana ulama di Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia, HM Idris Laena mengajak para ulama dan umat untuk mempertanggungjawabkan hak politiknya dengan ikut berpartisipasi menentukan arah negeri ini ke depannya pada Pemilu 2024. Tentu saja penyaluran aspirasinya sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada sistem demokrasi di Indonesia.

Menurut Idris, sebagai warga negara yang patuh dan sebagai umat yang taat kepada umara memang bisa menyampaikan pendapat secara bebas. "Akan tetapi suka tidak suka, kita ada di Negara Republik Indonesia yang demokrasinya diatur sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 serta produk Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku, maka kewajiban sebagai Warga Negara yang bertanggung jawab, kita harus taat pada aturan tersebut," ujarnya di acara silaturahim Satkar Ulama dengan ulama, habaib, santri, serta umat di Bekasi, Jawa Barat, dalam siaran pers, Selasa (1/2/2022).

Silaturahim yang pertama kali digelar oleh Idris dihadiri oleh Ketua DPP Partai Golkar Erwin Aksa, Bendahara Fraksi Partai Golkar MPR Mujib Rohmat, Sekretaris Fraksi Partai Golkar MPR Ferdiansyah, dan KH Tatang Tajudin, KH Ali Yahya, dan ulama lainnya. Menurut Idris, kekeliruan memahami kebebasan berpendapat hanya akan menimbulkan kegaduhan.

Dia merujuk, ada ulama yang di proses hukum karena melanggar hukum karena dianggap melakukan ujaran kebencian dan lain-lain. "Kekeliruan memahami kebebasan bependapat yang disalurkan tidak sesuai dengan mekanisme dalan sistem demokrasi di Indonesia, hanya akan menimbulkan kegaduhan saja dan tujuan yang diperjuangkan justru tidak tercapai," ucap Idris.

Atas dasar itu, kata Idris, Satkar Ulama membuka diri kepada para ulama, habaib, santri, dan umat Islam yang ingin berjuang karena ridlo Allah agar bergabung dalam wadah Satkar Ulama sebagai tempat ukhuwah Islamiyah, watoniyah (berbangsa) dan ukhuwah insaniyah (sesama manusia) sesuai mekanisme yang berlaku dalam sistem demokrasi Indonesia.

"Satkar Ulama itu berafiliasi dengan Partai Golkar karena yang mendirikan adalah Golkar. Dan sebagai partai yang perolehan kursinya nomor dua terbanyak di Parlemen Senayan, insya Allah Partai Golkar akan selalu siap berjuang demi kepentingan ummat," kata anggota DPR Dapil Riau II tersebut.

Idris mengeklaim, aspirasi umat yang diterimanya meneguhkan sikap ingin berjuang bersama-sama Beringin agar pada Pemilu 2024 bisa memenangkan pemilu legislatif dan mengantarkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) 2024. "Mereka (umat) meyakini Partai Golkar sangat akomodatif memperjuangkan aspirasi mereka," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement