REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bidang Polhukam, Almuzzammil Yusuf, menilai posisi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang dinilai paling realistis bagi PKS. Hal tersebut mengingat besaran ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20 persen.
"Saya kira PKS kita idealis dan realisitis, dalam artian apa kita realistis, presidential threshold itu memang tidak mudah, kita dalam posisi 8 persen untuk mencapai 20 persen. Di situ kita realistis untuk berdialog," kata Almuzzamil dalam diskusi yang disiarkan di kanal Youtube PKS TV, Selasa (1/2).
Menurut Almuzzamil, kemungkinan besar Partai Gerindra akan mencalonkan Prabowo Subianto sebagai capres. Dengan latar belakang militer, Prabowo tinggal mencari sosok cawapres dari kalangan sipil.
"Sangat tidak elok kalau militer wakilnya nggak (sipil), pasti memikirkan sipil, siapa sipil itu juga masih question marks dengan siapa dia berkoalisi," ujarnya.
Begitu juga dengan Partai Golkar yang mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Sebagai sosok yang berasal dari kalangan nasionalis, dirinya memprediksi Golkar akan mencari pasangan dari kalangan religius.
"Golkar nasionalis, Golkar punya calon, apakah dia menengok kepada religius ya kita juga nggak tahu. Jadi siapa wakil itu masih question marks sampai sekarang, makanya banyak sekali varian-varian pilihan kan," ucapnya.
Almuzzamil mengatakan, bagi PKS pemilu bukan sekedar meraih kemenangan. Jika hanya sekadar ingin menang, PKS bisa saja berkoalisi dengan petahana pada Pilpres 2019 lalu.
"Kita ingin menghidupkan demokrasi, ingin ada dua capres tidak hanya satu capres, begitu juga saat ini, jadi realisnya adalah kita berdialog dengan partai-partai lain, partai akan dipaksa realistis," tuturnya.
Almuzzamil menuturkan partainya memang saat ini tengah menokohkan Ketua Dewan Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri, sebagai tokoh representasi kalangan religius. Namun PKS tak menutup kemungkinan akan mencalonkan nama lain untuk bisa diusung dalam pilpres 2024, salah satunya Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan mantan Menkominfo Tifatul Sembiring.
"Saya kira semua tokoh kita tidak tertutup, semuanya itu adalah aset kita, dan kita ingin berbuat tebaik mudah-mudahan kita bisa menempatkan orang kita sebagai cawapres minimal, dan itu yang paling realistis lah, katakan kalau capres memang berat dalam posisi angka PKS berat. Soal takdir soal lain , itu maha kuasa Allah, kita nggak tahu ke depan, yang realistis itu pada cawapres," jelasnya.