Selasa 01 Feb 2022 14:37 WIB

Pengamat: Arteria Bukan Elite Strategis di PDIP

Kasus Arteria dinilai tidak akan mempengaruhi elektabilitas PDIP.

Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, menyampaikan permohonan maaf di Kantor Fraksi PDIP DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/1).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, menyampaikan permohonan maaf di Kantor Fraksi PDIP DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Firman Manan berpendapat kasus yang menimpa politikus PDIP Arteria Dahlan tak akan mempengaruhi elektabilitas partai politik tempat bernaung Arteria, yakni PDI Perjuangan. Arteria dinilai bukan sosok strategis di partai.

"Tapi tadi saya katakan, saya sih tidak melihat kalau kasus Arteria Dahlan ini bisa menurunkan elektabilitas PDIP," kata Firman Manan seusai pemaparan hasil survei Kontestasi Politik 2024, di Kota Bandung, Senin (31/1/2022).

Baca Juga

Seperti diketahui, pernyataan Arteria telah menuai kecaman karena menyinggung penggunaan bahasa Sunda.  Menurut Firman, ada sejumlah hal yang membuat kasus Arteria Dahlan tak berdampak signifikan terhadap elektabilitas PDI Perjuangan.

"Yang pertama ialah karena Arteria Dahlan itu bukan elite PDIP, tapi kalau misalnya yang bicara itu sekelas ketum sekjen atau elite strategis maka akan lain dampaknya nanti. Dan saya menilai Arteria Dahlan bukan elite stategis di PDI Perjuangan," kata dia.

Alasan lain ialah, lanjut Firman, ialah karena Arteria Dahlan tidak dalam posisi untuk kemudian didorong oleh PDIP menjadi caleg atau menempati posisi atau jabatan staregis di Jawa Barat."Karena kalau pun kita bicara plihan partai. Tadi dijelaskan temuan partai bahwa party-id (identification) di Jawa Barat itu rendah dan 80 persen orang memilih bukan karena kedekatan dengan partai namun karena faktor figur," kata dia.

Firman yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) mengatakan PDIP menempati peringkat teratas tingkat elektabilitas partai politik di Jawa Barat (12,9 persen). Kemudian disusul oleh Partai Gerindra (12,3 persen), lalu Partai Golkar (9,9 persen), PKS (7,3 persen), Partai Demokrat (3,6 persen) dan PKB (2,7 persen).

"Sebetulnya hasil survei ini, kan dilakukan sebelum ada kasus Arteria Dahlan. Tapi kalau kita mau dicek pengaruhnya maka itu harus ada survei," kata dia.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat terkait pernyataannya saat Raker Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung beberapa hari lalu."Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," kata Arteria usai memberikan klarifikasi kepada DPP PDIP, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis.

Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria disampaikan saat diterima Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun."Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai kader partai saya siap menerima sanksi yang diberikan partai. Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan kepada saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi," kata Arteria dengan nada penyesalan seperti dikutip dalam siaran persnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement