Jumat 28 Jan 2022 15:24 WIB

Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya Terus Bertambah

Rumah para pasien Covid-19 di Tasikmalaya tidak layak untuk jadi tempat isoman.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) memainkan sulap di depan anak saat vaksinasi COVID-19 Sinovac di SDN Argasari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (21/1/2022). Vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun bersama badut sulap itu untuk menarik minat mereka agar bersedia mengikuti vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Anggota Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) memainkan sulap di depan anak saat vaksinasi COVID-19 Sinovac di SDN Argasari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (21/1/2022). Vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun bersama badut sulap itu untuk menarik minat mereka agar bersedia mengikuti vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat terjadi penambahan empat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Jumat (28/1/2022). Hingga saat ini, total kasus aktif Covid-19 di Kota Tasikmalaya berjumlah 11 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, empat kasus baru itu diketahui setelah pihaknya melakukan pelacakan. Empat orang itu diduga terpapar Covid-19 setelah berpergian ke luar kota.

Baca Juga

"Itu hasil tracking dari klaster perjalanan," kata dia, Jumat.

Uus menjelaskan, dari total 11 kasus aktif Covid-19 yang ada saat ini, mayoritas pasien tak bergejala. Karenanya, sebagian dari mereka hanya perlu menjalani isolasi mandiri (isoman).

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya juga telah melakukan pengecekan ke rumah para pasien itu dan dinyatakan layak untuk dijadikan tempat isoman. Kendati kasus Covid-19 terus bertambah, hingga saat ini belum terdeteksi Covid-19 varian Omikron di Kota Tasikmalaya.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sempat membawa spesimen pasien Covid-19 yang dicurigai tepapar Omikron ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk diperiksa. Namun, hingga saat ini hasilnya belum keluar.

Meski kasus Omikron belum ditemukan di Kota Tasikmalaya, ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap penularan Covid-19. "Makanya penting menjaga ikhtiar kita dengan menjalankan protokol kesehatan (prokes), mengurangi mobilisasi, dan vaskin terus digencarkan. Khususnya vaksin ini kan betul-betul bisa meminimalisir penularan virus Covid," ujar Uus.

Ia menambahkan, pihaknya juga mulai melakukan persiapan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Salah satunya, tetap menyiagakan ruang isolasi di rumah sakit dan tempat isolasi terpusat.

"Termasuk untuk di RSUD juga tak kita tutup ruang isolasinya. Tetap dalam keadaan siaga. Juga di rumah sakit-rumah sakit swasta dan rumah sakit tersentralistik untuk tanpa gejala sampai gejala ringan di Purbaratu dengan Dewi Sartika masih siaga," kata dia.

Selain menyiagakan ruang isolasi, Uus menambahkan, pigaknya juga telah menyiapkan tenaga kesehatan, alat kesehatan, obat, dan persediaan oksigen. Sebab, bukan tidak mungkin lonjakan kasus Covid-19 akan terjadi di Kota Tasikmalaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement