REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka transformasi pendidikan Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan Program Sekolah Penggerak. Pelatih ahli Program Sekolah Penggerak akan berperan sebagai pendamping bagi kepala sekolah, guru/pendidik, dan pengawas sekolah untuk mewujudkan sekolah yang berpusat pada murid.
Yoki Firmansyah, Enok Tuti Alawiah, Pramelani, dan Rawit Sartika merupakan dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang berhasil lolos menjadi pelatih ahli Program Sekolah Penggerak. Yoki Firmansyah mengatakan motivasinya mengikuti Program Sekolah Penggerak adalah kesadaran bahwa dunia pendidikan di Indonesia perlu pembenahan dan transformasi.
“Motivasi saya mengikuti program ini adalah saya sadar dunia pendidikan di Indonesia perlu melakukan pembenahan dan transformasi. Salah satu upaya saya untuk bisa ikut mengubah pendidikan Indonesia menjadi lebih baik adalah dengan cara mengikuti program pelatih ahli ini,” ujar Yoki dalam keterangan pers, Selasa (25/1/2022).
Ia mengaku sangat bangga berhasil lolos setelah melalui beberapa rangkaian seleksi. Mulai dari seleksi administrasi untuk menjadi pelatih ahli dan beban kerja, serta harus menghadapi wawancara dengan asesor. “Saya sangat senang dan pastinya bangga dengan pencapaian ini mengingat program pelatih ahli adalah program resmi dari Kemendikbud Ristek. Tidak semua yang mendaftar bisa lolos karena syarat untuk lolos cukup berat dari mulai syarat administrasi hingga wawancara dengan dua orang asesor,” ungkapnya.
Yoki berharap dengan menjadi pelatih ahli Program Sekolah Penggerak dia bisa memberi dampak positif bagi dunia pendidikan Indonesia. Ia berharap bisa memperoleh banyak pengalaman serta ilmu selama menjadi pelatih ahli Program Sekolah Penggerak.
“Harapan saya adalah dapat mengikuti program ini dengan baik dari awal hingga selesai dan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia. Selain itu, pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan selama menjadi pelatih ahli Kemdikbud dapat saya bagikan kembali untuk civitas akademika Universitas BSI sehingga ke depannya lebih banyak lagi pelatih ahli dari Universitas BSI,” kata Yoki.