Selasa 25 Jan 2022 22:04 WIB

Kubah Masjid Roboh Diterjang Angin, Timpa Rumah Warga

Kubah masjid jatuh ke bagian belakang dan menimpa sebagian atap rumah warga

Kubah Masjid Al Istiqomah di Kampung Cipicung, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, roboh akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada Selasa (25/1/2022) sore.
Foto: Bayu Adji P/Republika
Kubah Masjid Al Istiqomah di Kampung Cipicung, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, roboh akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada Selasa (25/1/2022) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kubah masjid Al Istiqomah di Kampung Cipicung, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tiba-tiba roboh. Hal tersebut akibat terjangan angin kencang disertai hujan deras yang melanda wilayah kota itu, Selasa (25/1/2022).

Pengurus DKM Al Istiqomah, Agus Nasaromdoni, membenarkan kubah masjid jatuh ke bawah saat terjadi hujan disertai angin kencang melanda daerah tersebut sekitar pukul 15.00 WIB. "Kejadiannya pas hujan, langsung jatuh kubahnya," kata Agus.

Baca Juga

Ia menyampaikan, kubah masjid itu jatuh ke bagian belakang dan menimpa sebagian atap rumah warga dan dua sepeda motor yang berada di belakang masjid. Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerusakan rumah dan sepeda motor, termasuk pada bangunan masjid yang ditaksir kerugiannya sekitar Rp 100 juta.

"Kubah itu belinya Rp 64 juta, kerugian ditaksir Rp 100 juta," katanya.

Ia menyampaikan setelah kejadian itu warga secara gotong royong membersihkan material bangunan, kemudian memperbaiki masjid agar bisa digunakan kembali untuk kegiatan ibadah. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, membenarkan telah terjadi cuaca yang cukup ekstrem yakni hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Tasikmalaya. 

Sejumlah personel dari BPBD Kota Tasikmalaya sudah bergerak ke lapangan untuk menanggulangi daerah yang terdampak akibat cuaca ekstrem tersebut. Daerah yang terdampak bencana itu, kata dia, cukup banyak titiknya, sementara petugas di lapangan jumlahnya terbatas sehingga belum bisa mendata secara keseluruhan.

"Personel kami terbatas dan kejadian banyak, kami masih tangani," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement