REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga laki-laki lanjut usia (lansia) berinisial WH (89 tahun) yang menjadi korban pengeroyokan usai dituduh mencuri mobil di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, mendesak polisi segera menangkap dalang peristiwa tersebut. Korban WH dikeroyok hingga tewas dengan tragis saat mengendarai mobilnya sendiri pada Ahad (23/4) dini hari WIB.
Kuasa hukum korban, Freddy Y Patti bersama keluarga korban saat konferensi pers di Rumah Duka Grand Heaven Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022), meyakini, peristiwa pengeroyokan tersebut terencana. "Buat kami ini bukan sekadar pengeroyokan biasa, ini pasti ada dalangnya, ada pihak-pihak yang memang menghendaki hal ini terjadi. Ini keyakinan keluarga," ujar Freddy di Jakarta.
Dalam konferensi pers itu, turut hadir dua anak korban, yaitu Bryna dan Virsha. Mewakili keluarga, Freddy menjelaskan, peristiwa itu berawal dari tuduhan kepada Halim, selaku korban sebagai maling mobil. Kemudian, ada pengejaran hingga pengeroyokan yang berujung meninggalnya korban.
Karena itu, menurut Freddy, keluarga berharap polisi bisa mengungkap kebenaran di balik penganiayaan serta motif para pelaku. "Kami sangat berharap bahwa para pelaku utama, aktor di balik kejadian ini bisa diusut dan motif apa yang membuat mereka melakukan ini bisa dibuktikan. Jangan ada hal-hal yang tersembunyi," ucap Freddy menegaskan.
Hingga Senin petang jenazah Halim masih disemayamkan di ruang duka 806 Grand Heaven Pluit. Almarhum rencananya dikremasi pada Selasa (25/1), setelah menjalani serangkaian peribadatan.