Selasa 25 Jan 2022 03:03 WIB

Luhut: Pemerintah akan Masifkan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi

Varian Omicron menyebabkan risiko perawatan dan tingkat kematian yang cukup rendah

Rep: dessy suciati saputri/ Red: Hiru Muhammad
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono melakukan pengecekan penerapan pemindaian kode batang aplikasi PeduliLindungi di kawasan Makam Presiden Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (10/1/2022). Polres Blitar Kota melakukan pengecekan dan pengetatan pegawasan penggunaan instrumen protokol kesehatan (Prokes) di sejumlah tempat wisata dan fasilitas umum guna mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Irfan Anshori
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono melakukan pengecekan penerapan pemindaian kode batang aplikasi PeduliLindungi di kawasan Makam Presiden Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (10/1/2022). Polres Blitar Kota melakukan pengecekan dan pengetatan pegawasan penggunaan instrumen protokol kesehatan (Prokes) di sejumlah tempat wisata dan fasilitas umum guna mencegah penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah akan memasifkan dan mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dalam menghadapi varian Omicron. Menurut dia, angka kenaikan kasus Omicron di Indonesia yang tak mengalami lonjakan tajam seperti negara lainnya juga disebabkan karena penggunaan aplikasi ini.

"Untuk itu, pemerintah akan terus menggunakan, memasifkan dan mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi khususnya dalam menghadapi varian Omicron ini. Dari kami juga mendapat sebagian jawaban kenapa kita relatif tidak naik kencang Omicron ini karena saya kira PeduliLindungi," ujar Luhut saat konferensi pers ratas evaluasi PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/1).

Baca Juga

Karena itu, ia menekankan agar penggunaan aplikasi PeduliLindungi terus ditingkatkan. Nantinya, kata dia, Menteri Kesehatan juga akan mengumumkan mall atau restoran mana saja yang tak memanfaatkan aplikasi ini.

"Karena itu, PeduliLindungi ini harus selalu digunakan, vaksinasi harus selalu digunakan. Itu sebabnya, Menkes akan mengumumkan mall atau tokoh atau restoran yang tidak memanfaatkan PeduliLindungi karena itu akan ada risiko penularan," jelas dia.

Luhut mengatakan, berdasarkan data dari Prancis yang telah menggunakan Covid Passes, mampu mendorong tingkat vaksinasi Covid-19. "Jika dibandingkan dengan tingkat kematian dan perawatan harian di Prancis lebih rendah dengan adanya Covid Passes ini, dibandingkan dengan yang tidak ada," tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga selalu mengingatkan agar setiap kebijakan dan langkah yang diambil harus selalu tepat dan terukur. Karena itu, pemerintah selalu menggunakan data untuk menganalisa dan memprediksi potensi yang dapat terjadi.

Berdasarkan data dari berbagai negara, semakin menunjukan bahwa varian Omicron menyebabkan risiko perawatan dan tingkat kematian yang cukup rendah. Namun varian ini cepat menginfeksi dan menyebabkan kenaikan tajam jumlah kasus harian dan berpotensi meningkatkan jumlah perawatan di rumah sakit dalam waktu dekat.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement