REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo, Putut Gunawan, meninggal dunia di RSUD dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/1) siang. Penyebab meninggalnya politikus senior di DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo tersebut diperkirakan lantaran terkena serangan jantung.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, Teguh Prakosa, membenarkan kabar duka meninggalnya Sekretaris Fraksi PDIP DRPD Solo tersebut. Saat dihubungi wartawan via telepon, Teguh mengaku masih berada di rumah sakit. "Tadi pagi beliau masih jalan-jalan. Mungkin serangan jantung," kata Teguh, Sabtu.
Wakil Wali Kota Solo tersebut menambahkan, pada Jumat (21/1) Putut masih sempat bepergian bersama istri dan kakaknya selama seharian. Kemudian, pada Sabtu paginya Putut sempat menyapu di depan rumah dan berjalan-jalan di sekitar rumah. Menjelang siang, Teguh mengaku menerima kabar kalau Putut dibawa ke rumah sakit.
"Baru saya nelpon Pak Ketua DPC (Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Ruyatmo) WhatsApp-nya sudah ganti meninggal itu. Jadi di rumah sakit ya setengah jam paling. Ya jam 12.00 WIB sekian. Saya belum tahu pasti jamnya," terang Teguh.
Teguh menjelaskan, selama ini Putut Gunawan memiliki riwayat penyakit gula darah tinggi. Selain itu, Putut juga menjalani terapi cuci darah dua kali dalam sepekan. "Iya sudah rutin cuci darah. Tapi kan ada komplikasi yang lain, ada jantung dan gula. Nah itu komplikasinya itu," imbuhnya.
Menurut Teguh, rencananya jenazah Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDIP Solo tersebut akan dimakamkan pada Ahad (23/1). Setelah dari rumah sakit, jenazah akan disemayamkan di rumah duka pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Kemudian, pada Ahad pagi sekitar pukul 09.00 WIB jenazah akan dibawa ke Gedung DPRD Solo untuk dilakukan prosesi upacara. Selanjutnya, jenazah akan dimakamkan di Astana Untaralaya Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo.
Putut menjabat sebagai anggota DPRD Solo dua periode yakni, 2014-2019 dan 2019 hingga sekarang. Selama berkarier sebagai politikus, Putut pernah dipercaya menjadi ketua tim pemenangan pasangan Jokowi-Rudy pada Pilkada Solo 2010. Kemudian, menjadi ketua tim pemenangan pasangan Rudy-Purnomo pada Pilkada Solo 2015 dan pasangan Gibran-Teguh pada Pilkada Solo 2020.