REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk terus memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran. Ini disampaikan wapres menyusul terjadinya aksi borong atau panic buying masyarakat ketika pemerintah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga menjadi Rp 14 ribu per liter.
Aksi borong ini pun membuat ketersediaan minyak goreng berkurang dan berdampak adanya keluhan keterbatasan minyak goreng di pasaran. "Saya minta kepada Mendag (Muhammad Lutfi) supaya melakukan operasi pasar supaya jangan ada kesulitan mencari minyak goreng," ujar Wapres di sela kunjungan kerja ke Serang, Banten, Kamis (20/1).
Karena itu, ia meminta Kemendag terus melakukan operasi pasar minyak goreng agar masyarakat tidak kesulitan. "Itu jawaban saya itu, agar Mendag melakukan langkah operasi pasar," kata Wapres lagi.
Sebelumnya, Pemerintah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga sebesar Rp 14 ribu per liter untuk semua jenis kemasan mulai Rabu (19/1). Penetapan harga ini pun kemudian membuat masyarakat berbondong-bondong membeli minyak goreng. Minyak goreng yang dibanderol Rp 14 ribu per liter untuk semua jenis kemasan itu pun ludes dalam hitungan jam pada sejumlah toko ritel modern di beberapa daerah.