Rabu 19 Jan 2022 15:58 WIB

Banyak Genangan Air, Ketua DPRD Sebut Sumur Resapan tak Ada Gunanya

Hingga Rabu (19/1/2022) pagi, genangan air masih terjadi di sejumlah titik di Jakarta

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus raharjo
Sejumlah kendaraan melewati genangan air saat terjadi banjir di Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta, Selasa (18/1/2022). Banjir tersebut terjadi karena buruknya drainase di jalan tersebut serta tingginya intensitas hujan. Republika/Putra M. Akbar
Foto:

Dia menjelaskan, banjir dan genangan yang terjadi di sejumlah wilayah Ibu Kota sejak Selasa, akibat hujan intensitas ekstrem. Terlebih, ketika curah hujan di beberapa wilayah, kata dia, memang merupakan kondisi ekstrem, karena lebih dari 150 mm.

“Kemarin curah hujan di Kemayoran tercatat mencapai 204 milimeter, di Teluk Gong 193 mm, di Pulomas 177 mm, dan Kelapa Gading 163 mm,” tutur Anies.

Dengan adanya hal tersebut, kata Anies, wajar terjadi genangan di Jakarta saat debit yang ada 100 mm per hari. Kapasitas drainase di DKI hingga kini diklaim Anies ada di angka 50-100 mm.

“Jika turun hujan ekstrem hingga terjadi banjir maka prioritas Pemprov DKI Jakarta adalah memastikan warga aman dan tak ada korban jiwa. Lalu memastikan semua usaha pemompaan dikerjakan,” tegasnya.Sementara, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Muhammad Insyaf, mengatakan, masih ada 93 RT dari 30.470 RT (0,205 persen) yang tergenang akibat hujan deras, Selasa hingga Rabu (19/1/2022) pagi. Menurut dia, kondisi genangan masih diupayakan pihak dia.

“Sampai dengan pukul 12.00 WIB, informasi genangan saat ini ada 93 RT atau 0,305 persen. Selain, satu ruas jalan tergenang yang ada di DKI Jakarta,” kata Insaf dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan, dari banyaknya genangan tersebut, sedang ditangani oleh Dinas Sumber Daya Air (DSDA) DKI, Damkar dan PPSU Kelurahan. Menurutnya, ditargetkan genangan akan segera surut dalam waktu cepat. “Penyebab banjir curah hujan tinggi, ROB dan luapan kali Semongol,” jelasnya.

Hingga kini, kata dia, ada sekitar 234 KK atau 743 jiwa yang mengungsi. Lokasi pengungsian yang tersedia, ada di 11 titik, di antaranya Rusunawa Binaan Tegal Alur, Musholla Al-Hidayah, Belakang Bubur Olo Olo, RPTRA Alur Anggrek, Masjid Darurrohman, Majlis Ta'lim Al-Hikmah, RPTRA Kemuning, Majlis Ta'lim Durrotul Abiddin, Musholah Al-ikhlas, Masjid Nurul Hidayat, Majelis Nurul Husna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement