Rabu 19 Jan 2022 13:12 WIB

Mobilitas Meningkat, Kasus Covid-19 Meningkat

Peningkatan mobilitas karena sejumlah kegiatan kembali berjalan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro.
Foto: istimewa
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, mobilitas masyarakat mengalami peningkatan pada Januari ini. Pada saat bersamaan, terjadi peningkatan kasus Covid-19 selama satu pekan ini. 

Reisa mengatakan, peningkatan mobilitas disebabkan oleh kegiatan bisnis dan ekonomi yang kembali berjalan, kedatangan wisatawan dari luar negeri, dan juga telah diselenggarakannya pembelajaran tatap muka di sekolah. Dari data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), selama periode Nataru sejak 24 Desember 2021-2 Januari 2022, terjadi peningkatan rata-rata penumpang kendaraan umum yang sebanyak 13,91 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. 

Baca Juga

“Perlu diketahui bahwa pada bulan Januari ini kita mengalami peningkatan mobilitas,” kata Reisa saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/1).

Sementara itu, hingga 18 Januari kemarin, penambahan kasus konfirmasi positif mencapai sebanyak 1.362 orang. “Ini menunjukan bahwa kemarin merupakan angka tertinggi dalam satu hari sejak pertengahan bulan Oktober 2021,” kata Reisa.

Reisa mengingatkan, pengalaman lonjakan kasus pada tahun lalu setelah libur Nataru dan Idulfitri. Kenaikan kasus karena mobilitas masyarakat yang tinggi serta pelonggaran protokol kesehatan.

Reisa mengatakan, kondisi ini harus menjadi pengingat agar masyarakat dapat disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan baik saat menggunakan transportasi umum, beraktivitas di ruang publik, dan menerapkan protokol kedatangan saat kembali ke rumah agar risiko penularan berkurang. Karena itu, ia mengajak masyarakat agar kembali mewaspadai penyebaran kasus Covid-19, terutama varian omicron yang mudah menular dan menyebabkan gelombang kasus di berbagai negara. 

Varian omicron ini telah ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di DKI Jakarta, Malang, Surabaya, Bogor, Tangerang Selatan, Bandung, dan Medan. “Tentunya agar tidak menyebar luas kita semua harus ikut andil dalam upaya pengendalian penularan Covid-19, terutama untuk varian ini. Karena apapun variannya pencegahannya tetap sama, disiplin menerapkan prokes dan vaksinasi,” jelas dia.

Karena itu, ia meminta masyarakat yang baru saja kembali bepergian dari luar negeri untuk mematuhi ketentuan karantina. “Kerja sama dari berbagai pihak adalah kuncinya. Kita masyarakat memegang peranan utama dalam faktor utama pencegahan untuk dapat selalu mendukung upaya-upaya yang telah dilakukan,” jelas dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengimbau agar masyarakat mengurangi kegiatan di pusat keramaian dan tak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tak ada keperluan yang mendesak. Selain itu, ia juga menyarankan agar pekerja perkantoran bisa kembali bekerja secara //work from home (WFH)// untuk meminimalisir penularan varian omicron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement