REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda Asli Nuryadin mengatakan tidak ada syarat anak harus divaksin dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Oleh karena itu, meski masih banyak siswa yang belum divaksinasi tetapi tatap muka tetap berjalan.
"Sebenarnya PTM itu tidak harus muridnya divaksin. Nggak ada di syarat walaupun lebih elok (bagus) kalau anak-anaknya divaksin tapi yang penting anak-anak happy dulu bisa PTM," kata Asli di Samarinda, Selasa (18/1/2022).
Dia menjelaskan, saat ini sekolah tingkat SMP di Samarinda sudah melaksanakan PTM seluruhnya meski dalam pelaksanaannya tetap terbatas yaitu waktu pembelajaran hanya dua jam. Sedangkan SD dan Paud kurang lebih 75-80 persen.
"100 persen itu ada dua model. 100 persen jamnya dan 100 persen jumlah sekolahnya. Kalau jam pembelajarannya masih mengikuti pola terbatas yaitu hanya 2 jam," ujarnya.
Menurutnya, dengan divaksinnya seluruh murid maka akan lebih meningkatkan kepercayaan diri untuk bisa bersekolah melalui PTM.
"Tapi sambil kita waspada lagi varian baru omicron walaupun Samarinda belum ada ya," imbaunya.
Baca: Rumah Sakit di Cirebon Diminta Siaga Antisipasi Lonjakan Covid-19 Omicron
Baca: Dibahas 43 Hari, Pansus: Undang-Undang Ibu Kota Negara Ditunggu Investor
Ia juga menambahkan, kapasitas murid pun masih terbatas dan terbagi mengingat jaga jarak juga merupakan prioritas dari pencegahan penyebaran virus Covid-19.
"Ayo, bersama sama kita membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara disiplin dalam penerapan protokol kesehatan," ujarnya.
Baca: Ibu Kota Negara akan Pindah, Bagaimana Posisi Jakarta?