Sabtu 15 Jan 2022 07:30 WIB

'Secangkir Kopi Lombok dari 1.700 MPDL' Bersaing di Level Nasional

Dengan varian bervariasi, kopi Lombok memungkinkan dipasarkan ke tingkat nasional.

Barista meracik kopi di pameran UMKM Bazar Mandalika, di KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (13/1/2022). Penyelenggaraan event MotoGP 2022 diharapkan menjadi ajang promosi produk UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di NTB.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Barista meracik kopi di pameran UMKM Bazar Mandalika, di KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (13/1/2022). Penyelenggaraan event MotoGP 2022 diharapkan menjadi ajang promosi produk UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Founder The Buncitman Coffee dan Restoran Agung Nugraha menyatakan, potensi kopi Lombok cukup banyak. Dengan varian yang bervariasi, kopi Lombok memungkinkan untuk dipasarkan ke tingkat nasional.

"Kalau dikelola dengan baik bisa dipasarkan dan mampu bersaing ke level nasional bahkan global," kata Agung dalam acara bincang-bincang halaman belakang di kantor perum LKBN Antara biro NTB di Mataram, Jumat (14/1/2022).

Agung mengatakan, produksi tanaman kopi itu dikuasai oleh warga. Sehingga, dibutuhkan pengelolaan maupun pembinaan yang lebih baik supaya mutu kopi yang dihasilkan lebih berkualitas.

 

photo
Seorang perempuan menunjukkan biji kopi lokal asli Lombok Utara di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, NTB.  (Antara/Ahmad Subaidi)

 

"Rasa kopi itu tergantung dari kualitas, banyak penyebabnya baik itu dari proses pengeringan maupun saat panen," katanya.

Di sisilain, kata Aung, untuk meningkatkan pemasaran kopi itu dibutuhkan edukasi kepada masyarakat. Ini supaya, kopi yang disajikan itu lebih pada rasa atau tergantung pasar.

"Kopi itu bisa disajikan sesuai pangsa pasar, ada yang suka manis dan ada yang suka kopi tanpa gula," katanya.

"Kami di Buncitmen menjual kopi botol dengan varian rasa yang berbeda," katanya.

Acara bincang-bincang Kopi Lombok itu mengangkat tema "Secangkir Kopi dari 1.700 MDPL". Acara ini dihadari juga oleh Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Mataram bersama Geriyawan Kesenian Ary Juliyant.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement