Jumat 14 Jan 2022 16:47 WIB

PTM DKI Jalan Terus, Alasannya Rasio Sekolah Ditutup Sangat Kecil

Dari 10 ribu sekolah di DKI yang PTM 100 persen yang ditutup hanya 10 sekolah.

Petugas menyemprotkan disinfektan di SMPN 252, Jakarta yang tengah mengehentikan sementara kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) setelah terdapat satu siswa yang positif COVID-19, Jumat (14/1/2022). Pemprov DKI Jakarta tetap akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, walau saat ini sudah ada beberapa sekolah yang ditutup sementara akibat ditemukannya kasus covid saat PTM berlangsung.Prayogi/RepublikA
Foto:

Salah satu sekolah yang ditutup adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jati 01 Pulogadung, Jakarta Timur. Kepala SDN Jati 01, Nuryanti mengatakan, penghentian sementara itu dilakukan setelah satu siswa terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan tes antigen.

"Awalnya anak itu pada malam Senin sudah minta izin ke gurunya untuk tidak hadir karena pilek dan batuk," kata Nuryanti, Jumat (14/1/2022). Ternyata hari Senin anak itu masih telepon lagi untuk hadir ke sekolah. "Gurunya lapor ke saya ada anak kelas 6 sakit mau masuk. Saya bilang jangan," katanya.

Nuryanti menambahkan, siswa tersebut duduk di bangku kelas enam. Dia diketahui positif Covid-19 berdasarkan tes antigen pada hari Rabu (12/1)."Anak itu enggak masuk sampai hari Rabu. Ternyata hari Rabu siang dapat kabar habis tes antigen, ternyata positif.

Sebelumnya tanggal 11 Januari bapaknya tes antigen positif," ujar Nuryanti.

Dia mengatakan, siswa tersebut tertular Covid-19 dari klaster keluarga. Kini, siswa tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Nuryanti mengatakan bahwa pihak sekolah juga telah melakukan tes usap PCR terhadap 28 siswa dan 14 tenaga pengajar. "Begitu hari Rabu lapor ke Puskesmas, kita dijadwalkan hari ini tracing. Dilakukan di kelas 6 karena indikasinya di kelas 6, juga tenaga pendidikan," tutur Nuryanti.

Dia mengatakan, hasil tes usap PCR baru akan keluar pada hari Ahad (16/1/2022). Apabila hasil tes usap PCR itu negatif maka proses pembelajaran kembali dilakukan secara tatap muka. "Jadi sejak hari Kamis dan hari ini anak-anak PJJ dari rumah," ujar Nuryanti.

PTM di SMA Negeri 6 Jakarta Selatan juga dihentikan sementara setelah seorang siswa kelas X di sekolah tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatanm Abdul Rachem, menjelaskan, seluruh kegiatan belajar di sekolah tersebut dihentikan sementara sejak Jumat hari ini.

"Iya SMAN 6 ditutup sementara mulai hari ini karena ada kasus Covid-19. Keterangannya nanti ya," kata Rachem saat dikonfirmasi.

Menurut Rachem, selama ditutup selama kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Rachem juga meminta para orang tua siswa untuk bersama-sama memastikan protokol kesehatan kepada peserta didik guna menghindari kasus serupa.

"Ada tiga tingkatan. Anak itu tidak hanya dari sekolah, tetapi dari rumah, lingkungan, dan sekolah. Tri pusat pendidikan itu menjadi satu kesatuan yang harus sama-sama dipikirkan," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala SMA Negeri 6 Jakarta, Wanito Handoyo, mengatakan, peniadaan PTM dilakukan selama lima hari ke depan, sehingga pada Rabu (19/1/2022) sekolah mulai dibuka kembali. Kasus di SMA 6 datang dari siswa yang terkonfirmasi positif pada Kamis setelah Puskesmas setempat melaporkan hasil tes swab PCR.

"Hari Senin lalu pihak orang tua izin anaknya tidak masuk sekolah karena mau tes PCR, dan kemudian hari Kamis kemarin terkonfirmasi positif Covid-19," ujarnya. Menurut Rachem, meskipun penularannya dari luar sekolah, tapi kegiatan PTM di sekolah tersebut dihentikan sementara selama lima hari.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat tetap menjalankan kebijakan PTM 100 persen pada seluruh sekolah, meskipun kasus Covid-19 meningkat dengan jumlah 67 orang. Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko mengatakan kegiatan PTM tetap berjalan seiring dengan pengetatan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah.

"Kita lakukan imbauan kepada orang tua dan guru supaya di dalam pelaksanaan PTm ini diimbau tetap prokes yang ketat," kata Yani saat dikonfirmasi di kawasan Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat.

Berdasarkan pengawasan selama beberapa pekan terakhir, Yani menuturkan kegiatan PTM di wilayahnya berjalan dengan kondusif dan belum ada temuan kasus Covid-19 pada klaster sekolah. Selain itu, program vaksin anak sampai saat ini pun sudah berjalan dengan maksimal. Tercatat capaian vaksin anak sudah mencapai 80 persen dari target yang ditentukan.

Dengan capaian vaksin anak tersebut, Yani memastikan kegiatan PTM di setiap sekolah bisa berlangsung dengan aman. Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Barat menyebutkan 81 persen siswa usia 6-11 tahun di wilayahnya sudah mendapat vaksin Covid-19 dalam program vaksin anak.

photo
Ada sejumlah alasan kenapa anak harus kembali PTM ke sekolah. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement