REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menargetkan pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan tuntas 100 persen sebelum Pembelajaran Tatap Muka (PTM) penuh dimulai pada Februari 2022. Saat ini, proses belajar mengajar di SD dan SMP atau sederajat masih menerapkan PTM terbatas 50 persen.
"Saya harap belajar tatap muka yang akan dilakukan bulan Februari anak-anak sudah divaksin 100 persen," kata Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana saat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi anak dan lansia di Bandar Lampung, Selasa (11/1).
Saat itu, wali Kota Eva mengatakan, saat kunjungan kapolri terdapat 6.000 anak sekolah siap ikut pelaksanaan vaksinasi. Ia yakin vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan tuntas sebelum PTM pada Februari 2022.
Dari pemantauannya, Eva menyatakan animo masyarakat baik itu orang tua maupun anak sekolah sangat tinggi untuk divaksin. Antusias masyarakat dan anak sekolah tersebut, membuat Pemkot Bandar Lampung terus memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi dengan memberdayakan 31 puskesmas dengan kerja sama TNI/Polri.
Mengenai percepatan vaksinasi, pemkot berkolaborasi dengan TNI/Polri dalam pelaksanaan vaksinasi. Hal tersebut juga atas permintaan Kapolri Jenderal Listyo kepada kepala daerah untuk mempercepat vaksinasi dalam hal mengejar target vaksinasi anak dan lansia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Selasa (11/1), jumlah total sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Lampung sebanyak 913.590 orang, terealisasi vaksinasi pertama 22,48 persen atau 205.349 orang, sedangkan vaksinasi kedua tercapai 0,02 persen atau 142 orang. Sedangkan jumlah anak usia 6-11 tahun yang akan divaksin di Kota Bandar Lampung sebanyak 180 ribu anak, terealisasi dosis pertama 62.478 orang.
Data yang diperoleh hasil survei SD Al-Azhar 3 Bandar Lampung, Selasa (11/1), mayoritas orang tua atau wali murid menginginkan PTM di sekolah secara normal. Survei dalam bentuk jajak pendapat tersebut, untuk menerangkan sikap wali murid menjelang pelaksanaan PTM 100 persen pada Februari 2022.
Sebanyak 90 persen wali murid SD Al-Azhar 3 Bandar Lampung menghendaki PTM penuh segera dilaksanakan. Alasan orang tua atau wali murid pembelajaran secara daring banyak mengalami hambatan dan masalah, sehingga hasilnya tidak maksimal bagi anak sekolah.
“Tidak bisa dipungkiri, kalau belajar tata muka lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan belajar lewat handphone atau laptop. Anak-anak apalagi SD sangat sulit mengerti pelajaran,” kata Rindu (38 tahun), wali murid SDN 2 Bandar Lampung.
Ia mengaku banyak masalah dalam mendampingi anak-anaknya belajar secara daring menggunakan telepon seluler. Selain tidak mengerti pelajaran anak sekolah sekarang, juga materi yang diberikan guru kepada siswa sangat sulit dicerna, karena tidak bisa komunikasi dua arah langsung.