Senin 10 Jan 2022 17:49 WIB

Satgas Nemangkawi Papua akan Diganti Operasi Damai Cartenz

Operasi Nemangkawi akan resmi berakhir pada 25 Januari 2022.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ilham Tirta
Satgas Nemangkawi.
Foto: Antara
Satgas Nemangkawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri akan membubarkan Operasi Nemangkawi di wilayah Papua. Namun, tetap membentuk satuan tugas baru dalam Operasi Damai Cartenz. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan, Operasi Nemangkawi akan resmi berakhir pada 25 Januari 2022, mendatang.

“Nanti Operasi Nemangkawi ini berakhir, dan namanya diganti menjadi Operasi Damai Cartenz,” ujar Ramadhan kepada wartawan via sambungan telepon dari Jakarta, Senin (10/1).

Baca Juga

Ramadhan mengungkapkan, sebetulnya tak ada yang berbeda antara Operasi Nemangkawi dan Operasi Damai Cartenz. Meskipun operasi yang pertama dihentikan, statusnya tetap menjadikan Papua, sebagai wilayah keamanan yang harus diprioritaskan.

Dalam Operasi Damai Cartenz nantinya, pendekatan keamanan di Bumi Cenderawasih akan mengutumakan tiga lini dan fungsi. Lini intelijen sebagai pendeteksi keamanan dan lini pada fungsi pembinaan masyarakat atau binmas. Selanjutnya, fungsi hubungan masyarakat atau kehumasan.

“Pendekatannya tetap mengutamakan persuasif dan preemtif,” terang Ramadhan.

Tiga lini dan fungsi tersebut pun tetap mengandalkan peran Polri sebagai penegakan hukum dan pendukung. “Jadi fungsi yang dikedepankan tiga tadi, intelijen, binmas, dan humas, didukung satgas preventif dan satgas gakkum," kata dia.

Operasi Nemangkawi sudah dimulai sejak 2018 lalu. Operasi tersebut adalah gabungan Polri dan TNI untuk pengamanan di Papua dan Papua Barat. Operasi tersebut sebagai respons keamanan menghadapi kelompok separatisme di Bumi Cenderawasih. Beberapa pentolan dari kelompok-kelompok separatisme menjadi buruan hidup ataupun mati dalam operasi tersebut.

Operasi Nemangkawi semula berada dalam struktur operasi di bawah komando Kapolri maupun Panglima TNI. Sejak 2020-2021, operasi tersebut berada di bawah langsung Polda dan Kodam setempat.

Dalam operasi tersebut, Polri mengandalkan satuan pengamanan dari Sabhara sampai Brimob. Sedangkan TNI, menerjunkan satuan-satuan elite dari Angkatan Darat (AD) dari Kostrad sampai dengan Kopassus. Operasi tersebut kerap diperpanjang setiap enam bulan atau masa waktu setahun.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement