Jumat 07 Jan 2022 16:20 WIB

Pedagang Opak Ini Jalani Usaha Berkat Bantuan Ekonomi Umat dari Kemenag

Ulin juga mengaku mendapatkan banyak ilmu baru seputar usaha dan keuangan.

Ulin Nuha merupakan salah satu penerima manfaat dari KUA Sewon, Bantul. Ulin memiliki usaha Opak Gambir yang merupakan makanan ringan khas Blitar dengan merk Omah Mbak Ima.
Foto: istimewa
Ulin Nuha merupakan salah satu penerima manfaat dari KUA Sewon, Bantul. Ulin memiliki usaha Opak Gambir yang merupakan makanan ringan khas Blitar dengan merk Omah Mbak Ima.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL-- Program Kantor Urusan Agama (KUA) Percontohan Ekonomi Umat yang diinisiasi Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama betul-betul dirasakan manfaatnya. Para penerima manfaat yang berasal dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengaku makin mantap dalam menjalankan usaha. 

"Setelah hampir putus asa karena pandemi Covid-19, Alhamdulilah bantuan dari Kemenag sangat bermanfaat dan menambah semangat baru dalam mengembangkan usaha," ungkap penerima manfaat, Ulin Nuha kepada Bimas Islam, Jumat (7/1/22).

Baca Juga

Ulin Nuha merupakan salah satu penerima manfaat dari KUA Sewon, Bantul. Ulin memiliki usaha Opak Gambir yang merupakan makanan ringan khas Blitar dengan merk Omah Mbak Ima. Usaha yang dijalani sejak November 2020 ini mengalami pasang surut. Puncaknya saat pandemi Covid-19.  "Bantuan kita terima utuh tanpa pengurangan apa pun. Kemudian kita gunakan sebagai tambahan modal, membeli alat, dan gaji pegawai," tambahnya. 

Makin Mantap Menjalani Bisnis

Tidak hanya terbantu secara permodalan, Ulin juga mengaku mendapatkan banyak ilmu baru seputar usaha dan keuangan. Pasalnya, para penerima manfaat mendapatkan pendampingan secara intensif."Kita ada pertemuan berkala antara penerima manfaat, KUA, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) sebagai pendamping," tambahnya. "Kita juga diajari dan dibantu cara promosi melalui media online dari KUA Sewon sekaligus dipromosikan saat ada tamu berkunjung ke KUA Sewon," katanya sumringah.

Berkat bimbingan dan pendampingan tersebut, Ulin mengaku mengalami peningkatan omzet. Selain itu, Ulin yang memiliki 3 pegawai ini juga bersyukur karena memiliki jaringan baru bersama para penerima manfaat lainnya. "Alhamdulilah omzet naik, sekitar 15 persen per bulan. Tambah banyak saudara juga," tambah lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Al-Muhsin Yogyakarta ini.

Dukungan Istri

Ulin juga mendapatkan suntikan semangat. Usaha yang dia tekuni ini diharapkan menjadi sarana bagi perbaikan nasib anak-anaknya kelak."Pasti bertambah semangatnya. Motivasi bisnis saya selain ibadah juga ingin agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak. Agar semua anak saya bisa masuk pesantren dan menempuh pendidikan tinggi," katanya. 

Semangat Ulin juga terpacu lantaran dukungan dari sang istri, Khazatus Saniyah. Kepada bimasislam, Khazatus mengakui keuletan suami yang telah memberikannya 3 anak."Keren sih. Saya menjadi saksi kesungguhan beliau. Sosok yang bertanggung jawab," ungkap Khazatus terdengar malu-malu.

Sebagai informasi, Program KUA Percontohan Ekonomi Umat merupakan dukungan terhadap Revitalisasi KUA yang merupakan program prioritas Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Pada program ini, Kemenag memberikan bantuan kepada 110 orang yang tersebar di 11 KUA di seluruh Indonesia dengan nilai bantuan usaha 10 juta per orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement