Kamis 06 Jan 2022 19:25 WIB

Empat Indikator Kasus Covid-19 di Indonesia Naik dalam Dua Pekan

Kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah mencapai 404 kasus dalam dua pekan.

Ada empat indikator kasus Covid-19 di Tanah Air yang menunjukkan tren peningkatan dalam dua pekan terakhir (ilustrasi).
Foto: AP/Markus Schreiber
Ada empat indikator kasus Covid-19 di Tanah Air yang menunjukkan tren peningkatan dalam dua pekan terakhir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan ada empat indikator kasus Covid-19 di Tanah Air yang menunjukkan tren peningkatan dalam dua pekan terakhir. Menurut dia, perkembangan ini sudah merupakan alarm dini.

"Sudah sepatutnya kita menetapkan target pengendalian kasus agar tetap terkendali," kata Wiku saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari Youtube BNPB di Jakarta, Kamis (6/1/2022) sore.

Baca Juga

Indikator pertama adalah kasus positif yang bertambah mencapai angka 404 kasus dalam dua pekan terakhir. Angka itu meningkat cukup tinggi jika dibandingkan dengan kasus harian dua pekan sebelumnya sebanyak 136 kasus.

Indikator kedua adalah jumlah kasus aktif harian yang meningkat dalam sepekan terakhir. "Jika pada pekan lalu jumlah kasus aktif sebesar 4.300 kasus, per 5 Januari 2022 jumlah kasus aktif naik menjadi 4.800 kasus," katanya.

Indikator ketiga, kata Wiku, adalah positivity rate atau proporsi orang yang dideteksi positif dari keseluruhan orang yang dites menunjukkan tren kenaikan dari 0,07 persen pada dua pekan lalu, saat ini meningkat menjadi 0,19 persen. Indikator keempat adalah peningkatan keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan untuk isolasi pasien. 

"Jika pada dua pekan lalu keterisian tempat tidur isolasi hanya sebesar 1,38 persen, saat ini telah meningkat menjadi 3,35 persen," katanya.

Wiku mengatakan, peningkatan angka pada indikator tersebut merupakan fakta bahwa telah terjadi peningkatan penularan Covid-19 di tengah masyarakat. Meskipun terjadi kenaikan di empat indikator, kata Wiku, terdapat dua indikator lainnya yang justru menunjukkan tren penurunan, yaitu angka kematian harian dari delapan jiwa dalam sehari, saat ini empat jiwa dalam sehari.

Berikutnya adalah penurunan pada angka keterisian tempat tidur atau bor untuk keperluan ICU yang juga menunjukkan tren penurunan setidaknya dalam sepuluh hari terakhir. "BOR untuk ICU justru mengalami penurunan. Jika dalam sepuluh hari ke belakang keterisian BOR ICU adalah 3,95 persen dalam satu hari, angka ini konsisten mengalami penurunan hingga saat ini hanya sebesar 3,23 persen dalam sehari," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement