Selasa 04 Jan 2022 11:51 WIB

Kebakaran Pasar Pundu Hanguskan 50 Bangunan dan Sebabkan Satu Warga Meninggal

Warga meninggal setelah tahu rumahnya ikut terbakar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kebakaran melanda Pasar Pundu di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (ilustrasi).
Foto: Foto : MgRol112
Kebakaran melanda Pasar Pundu di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTAWARINGIN TIMUR -- Kebakaran besar yang melanda Pasar Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), menyebabkan sekitar 50 bangunan hangus terbakar. Adapun satu orang warga meninggal dunia setelah mengetahui rumahnya ikut terbakar si jago merah.

"Bangunan yang terbakar itu terdiri dari rumah dan kios. Sementara itu, korban meninggal dunia itu diduga akibat terkejut melihat rumahnya terbakar," kata Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah di Pundu, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (4/1).

Baca Juga

Korban meninggal dunia bernama Muhammad Mu'thi (53 tahun), seorang pedagang. Dia diduga kaget setelah melihat rumahnya terbakar dalam musibah tersebut. Kebakaran yang melanda Pasar Desa Pundu RT 01 RW I Kecamatan Cempaga Hulu itu terjadi pada Senin (3/1) sekitar pukul 14.15 WIB. Api dengan cepat membakar karena hampir semua bangunan terbuat dari kayu.

Berdasarkan keterangan warga yang menjadi saksi kejadian, kata Ubaidillah, saat itu sedang berada di dapur kios yang disewanya. Warga tersebut sedang mencuci piring yang akan dipergunakan untuk acara pernikahan. Setelah selesai bersih-bersih, saksi tersebut masuk ke dalam rumah dan mendengar suara letusan. Dia kemudian melihat di atas langit-langit atau plafon rumah ada kobaran api.

Korban kemudian berlari ke arah belakang rumah untuk menyelamatkan diri. Konstruksi rumah yang berbahan kayu membuat api dengan cepat membesar dan menjalar ke bangunan di sekitarnya di dalam lingkungan komplek Pasar Pundu. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 17.30 WIB.

Pemadaman dilakukan masyarakat dibantu dua unit mobil pemadam kebakaran dari PT Windu Nabatindo, dua mobil pemadam dari Kabupaten Katingan dan tiga unit mobil pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur. Perhitungan sementara ada sekitar 50 bangunan yang terbakar, terdiri dari rumah dan kios.

Pendataan masih dilakukan terkait pemilik bangunan serta kerugian yang diderita. Ada dugaan kebakaran dipicu korsleting listrik. Namun untuk mengetahui penyebabnya, saat ini polisi masih menyelidiki kejadian tersebut dengan meminta keterangan saksi dan mengumpulkan barang bukti.

"Dapur umum dari pemerintah desa sudah didirikan tetapi masih banyak kekurangan alat masak dan bahan pokok. Dari damkar, BPBD dan dinsos sudah memberangkatkan bantuan dari Sampit untuk dapur umum yang dilaksanakan oleh dinas sosial," ucap Ubaidillah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement