REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan Underpass Bulak Kapal di Kota Bekasi, Jawa Barat dapat meningkatkan konektivitas.
Menteri PUPR mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal sehingga dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.
"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan meningkatkan konektivitas dan memperlancar lalu lintas, sehingga produktivitas warga semakin tinggi," kata Menteri Basuki, Sabtu.
Menteri PUPR mengecek kesiapan uji coba operasional/open traffic Underpass Bulak Kapal di Kota Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (31/12) jelang malam tahun baru 2022.
Underpass yang dibangun untuk memperlancar arus lalu lintas di sekitar simpang Bulak Kapal, Bekasi Timur tersebut telah rampung lebih cepat dari jadwal pengerjaan dalam kontrak pada Maret 2022.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan Underpass Bulak Kapal mulai dibangun mulai September 2020 dengan masa kontrak hingga Maret 2022.
Underpass ini sudah sangat dinantikan masyarakat karena akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas atau persimpangan dari 4 arah, yakni dari dan menuju Jalan Ir Juanda (arah Kota Bekasi), Jalan Joyo Martono (arah pintu masuk Tol Cikampek), Jalan Pahlawan (arah Perumnas), dan Jalan Diponegoro (arah Tambun, Kabupaten Bekasi, sekaligus Jalur Pantura).
Selain itu juga untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di perlintasan sebidang rel kereta api yang berada di Jalan kota Pahlawan sekitar simpang Bulak Kapal. Kawasan Bekasi Timur saat ini sudah sangat padat dengan permukiman dan industri.
Selain itu, arus lalu lintas kendaraan wilayah Bulak Kapal akan semakin meningkat kedepannya terkait adanya rencana pintu keluar Jalan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) di Bekasi Timur serta pembangunan double track kereta api.
"Kita akan ujicoba operasional atau open traffic Underpass Bulak Kapal selama 2 hari mulai tanggal 1 Januari hingga 2 Januari 2022. Pak Menteri juga minta diperbaiki finishing akhir pilar dan dinding, perapihan lansekap dan area pompa sistem drainasenya. Selanjutnya kami akan lakukan uji laik fungsi dan segera bisa dioperasikan untuk melayani masyarakat," kata Endra.
Secara konstruksi, Underpass Bulak Kapal memiliki struktur bore pile dengan panjang terowongan utama 690 meter, terdiri dari 2 lajur dengan lebar masing-masing lajur 3,5 meter. Underpass ini dilengkapi dengan frontage sepanjang 930 meter dengan lebar jalan 6 meter.
Pembangunan underpass bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 87 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Modern Widya Tehnical. Underpass Bulak Kapal dilengkapi dengan rumah pompa serta sistem drainase samping (side drain) yakni mengalihkan air ke drainase jalan menggunakan pompa untuk mengantisipasi terjadinya genangan saat turun hujan.
Ornamen bangunan underpass juga memperhatikan aspek beautifikasi dengan mengedepankan seni dan budaya lokal Betawi Bekasi seperti ornamen bambu runcing sebagai simbol patriot yang merupakan julukan Kota Bekasi.