Jumat 31 Dec 2021 06:21 WIB

"Es Kau Gak Beres, Cepat Sekali Habisnya!"

Dari Asahan, Es Gak Beres sekarang sudah memiliki 480 gerai di sejumlah provinsi.

Salah satu gerai Es Gak Beres di Kota Medan yang diminati masyarakat.
Foto:

 

Strategi pemasaran dan bertahan saat pandemi

Ada beberapa strategi yang diterapkan Yudi untuk membuat produknya mendapat hati di masyarakat. Yang pertama menurut dia, adalah penamaan produk yang membuat orang penamaan, yaitu Es Gak Beres.

"Nama ini membuat orang ingin tahu sepert apa sih minuman esnya, kenapa gak beres," kata Yudi.

Kedua, seperti telah disebutkan Yudi sebelumnya, bahwa pemasaran Es Gak Beres sama sekali tak memasang iklan. Tetapi, mengandalkan informasi dari mulut ke mulut.

Ditambah, saat ini banyak orang yang aktif membuat konten youtube. Di mana, mereka memanfaatkan momen-momen yang sedang viral di masyarakat, termasuk Es Gak Beres.

Berdasarkan pantauan Republika di Youtube dengan memasukkan kata kunci Es Gak Beres maka akan muncul belasan akun yang membahas Es Gak Beres. Itu baru di halaman pertama, jika kita diklik video lainnya, maka akan ada puluhan akun yang mereview Es Gak Beres.

Salah satunya akun youtube Amel Flower yang memiliki 1,3 ribu suscriber. Dia menayangkan konten Es Gak Beres di akun youtubenya dengan judul ES VIRAL 30 RASA CUMA Rp.5000 Es Gak Beres.

Di video yang ditayangkan pada 18 Januari 2020 itu, telah ditonton oleh 48.461 kali. Di reviewnya, akun ini menayangkan durainya mencapai 10.49 menit.

Kemudian, ada akun Azhari Safrianda AS yang menayangkan konten review Es Gak Beres dengan judul Minuman Hits-Es Gak Beres-Seger Kali Baah. Tayangan di akun youtube yang memiliki 1,9 ribu subscriber ini, telah ditonton 39.907 kali. Video ini ditayangkan pada 9 November 2019.

Namun, meski viral, bukan berarti produk Yudi ini tak mengalami hambatan. Seperti diketahui, baru satu tahun usahanya viral, badai pandemi covid-19 yang dimulai pada 2020 pun memberi dampak pada penjualan Es Gak Beres.

Salah satu penyebabnya karena sasaran utama pembeli Es Gak Beres adalah para pelajar sekolah. Namun, pandemi yang membuat sekolah ditutup membuat Es Gak Beres sempat kehilangan pelanggan.

Tetapi, harga yang masih terjangkau mulai dari Rp 5000-an itu, menolong produk Yudi. Masyarakat tetap menginginkan minuman segar yang harganya terjangkau.

Selain itu, Yudi mengatakan, salah satu caranya dia dan ratusan mitra lainnya bertahan adalah karena mereka terus bergerak untuk tetap berjualan. "Intinya bergerak dan jangan menyerah dengan keadaan," kata Yudi.

Selain itu, penjualan juga dilakukan secara online. Menurut Yudi, itu sangat membantu bagi masyarakat yang di masa pandemi disarakan untuk tidak keluar rumah.

photo
Infografis Kiprah Es Gak Beres - (Dok Republika)

Tak lupa Berbagi

Kini, Es Gak Beres milik Yudi telah menjelma menjadi sebuah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memikiki 480 mitra di Sumatra, sebagian Jawa, dan Kalimantan. Ada 50 varian rasa minuman yang dihasilkan, karyawan telah mencapai 40 orang. Yudi juga sudah memiliki cafe dan restoran Es Gak Beres di kampungnya. Sehingga, total pegawai yang bekerja untuk Yudi sebanyak 40 orang.

Rata-rata pengiriman bahan baku Es Gak Beres dari Kabupaten Asahan ke daerah-daerah mitra mencapai 500 kg per hari. Di mana, setiap mitra sata-rata menjual 300 cup/kemasan per hari dengan omset antara 300 ribu hingga 1,5 juta per hari. Dan,  saat ini rata-rata omset yang dihasilkan Yudi dari penjualan bahan baku Es Gak Beres mencapai Rp 100-150 juta per bulan.

Namun, Yudi tak melupakan tanggung jawab untuk berbagi kepada warga sekitar, khususnya di Kabupaten Asahan. Dia tetap memberikan kepeduliannya kepada masyarakat.

Di antaranya, dia menyediakan layanan sosial kepada masyarakat seperti mobil ambulance gratis. Ambulance ini digunakan untuk mengantar dan menjemput orang yang sakit ke rumah sakit maupun jenazah ke pemakaman. Yudi juga aktif dalam memberikan bantuan untuk kegiatan-kegiatan sosial lain di kampungnya.

 

Karena kiprahnya itu, dia juga diganjar penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2021. Dia menerima penghargaan dari PT Astra International Tbk itu untuk bidang kewirausahaan.

Yudi juga mengaku bangga dan terkejut mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards 2021 itu. Karena, dia tak pernah mendaftarkan dirinya ikut dalam seleksi penerima penghargaan itu. Belakangan yang dia tahu, ada kawannya yang mendaftarkannya ke seleksi penerima penghargaan itu. 

Mengenai penghargaan ini, Yudi mengaku lebih termotivasi lagi untuk lebih banyak berbuat untuk masyarakat. Dia ingin Es Gak Beres membuat perekonomian masyarakat bergerak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement