REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meminta penyedia jasa pengiriman makanan berbasis aplikasi tidak memberatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Gibran menilai biaya kirim makanan lewat jasa berbasis aplikasi itu terlalu besar.
"Delivery fee-nya besar juga mematikan UMKM," katanya di Solo, Rabu (29/12).
Terkait hal itu, ia sudah menyampaikan keberatannya kepada jajaran manajemen dari perusahaan penyedia jasa pengiriman makanan berbasis aplikasi tersebut. "Ini saya sampaikan langsung ke bosnya saat di Solo Techno Park (STP) kemarin," katanya.
Ia mengatakan ongkos kirim yang terlalu besar tersebut bukan hanya merugikan pelaku UMKM atau penjual tetapi juga pengemudi ojek online. "Kemarin ketua paguyubannya juga saya panggil. Kebijakan ini juga merugikan driver, tetapi sejauh ini bisa dibicarakan," katanya.
Ia mengatakan jika ongkos jasa antar makanan tidak dikurangi, ia akan membuat aplikasi sendiri agar UMKM terbantu dan bisa berkembang lebih besar. "Tidak ada salahnya kita bikin sendiri. Bukannya mau menandingi, tetapi kalau sudah berjalan baik ya tidak perlu, kalau merugikan ya kita bikin sendiri, kenapa tidak," katanya.
Meski demikian, jika pembuatan aplikasi memang harus dilakukan, ia tidak akan membuatnya secara asal-asalan. "Ya kalau bikin aplikasi nggak sak-sake (asal-asalan). Selama ini yang tak lihat sak-sake," katanya.