REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta baru saja menetapkan Mohamad Indrayana sebagai Direktur Transjakarta. Keputusan yang diteken pada Senin (27/12) itu didasarkan pada Rapat Keputusan Para Pemegang Saham di Jakarta, di hari yang sama.
“Itu juga sesuai dengan amanah Pemprov DKI Jakarta,” kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Angelina Betris.
Berdasarkan pemaparannya, Direktur yang baru akan berfokus mengembangkan transportasi untuk kepentingan publik. Selain, membuat Transjakarta menjadi transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau.
“Melalui kerja sama dan dukungan internal, Transjakarta akan mengimplementasikan tujuan yang telah ditetapkan,” jelas dia.
Dikatakan Betris, sebelum menjadi Direktur Transjakarta, M Indrayana sempat menjadi Direktur Operasi 2 di PT Hutama Karya (Persero) pada 2019-Juni 2020. Bahkan, lanjut dia, Indrayana juga sempat merangkap sebagai Komisaris di PT Waskita Karya Energi pada 2015.
“Selain itu Transjakarta juga berterima kasih kepada Prasetia Budi yang telah mengabdi dan berkontribusi selama ini,” tutur Betris.
Sebelumnya, Plt Kepala Badan Pembina BUMD DKI Jakarta, Riyadi, mengkonfirmasi kabar Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, yang mencopot Direktur Operasional PT Transjakarta, Prasetia Budi. Menurut dia, penggantian itu dilakukan setelah adanya evaluasi yang panjang.
“Iya betul (diganti). Ini setelah melalui evaluasi untuk mendorong peningkatan kinerja dan kualitas layanan,” kata Riyadi kepada awak media, Selasa (28/12).
Dia menambahkan, pencopotan yang akan dilanjutkan dengan rotasi itu menjadi bentuk penyegaran. Riyadi juga mengkonfirmasi, pengganti Prasetia Budi adalah M Indrayana.
“Iya, pak M Indrayana betul. Kalo ga salah dia pernah di Hutama Karya,” katanya.
Riyadi menambahkan, hasil yang ada memang berdasarkan evaluasi mendasar sejak lama. Karenanya, dia membantah jika pencopotan didasari rentetan kecelakaan Transjakarta sebelum-sebelumnya.