Kamis 23 Dec 2021 04:15 WIB

Bupati Sebut Pembangunan Kabupaten Lahat Terus Berjalan Bersama PTBA

Persawahan, salah satu infrastruktur penting untuk kesejahteraan masyarakat setempat.

Bupati Lahat Cik Ujang
Foto: Dok. Pkl
Bupati Lahat Cik Ujang

REPUBLIKA.CO.ID, LAHAT -- Pembangunan di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan terus berjalan. Bupati Lahat Cik Ujang mengatakan, perkembangan di wilayah yang dipimpinnya ini tak lepas dari program-program Corporate Social Responsibiity (CSR) yang dijalankan.

“Baik itu untuk pembangunan tempat atau sarana fasilitas umum, bantuan untuk desa tertinggal, pemberian bibit, dan lainnya. Kami sangat terbantu dengan bantuan CSR PTBA (Bukit Asam Tbk),” kata Cik Ujang, Rabu (22/12).

Cik Ujang memaparkan, setiap tahun PTBA setidaknya mengucurkan dana CSR senilai Rp 10 miliar dengan berbagai program untuk membantu masyarakat dan pemerintah Lahat.

Salah satu program CSR yang kini sedang dikerjakan adalah dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Irigasi untuk masyarakat.

Selama ini, kata Cik Ujang, masyarakat sangat tergantung dengan air hujan untuk pengairan karena sawah yang mereka miliki berupa sawah tadah.

“Karena air sungai lematang lebih rendah dari sawah, akhirnya kita bikin penampungan air yang menggunakan pompa sedot dengan tenaga PLTS. Ini bisa mengairi sampai 100 hektar, dan masyarakat sangat berterima kasih untuk ini,” ujarnya.

Persawahan merupakan salah satu infrastruktur penting untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Pengairan yang bisa mencakup hingga 100 hektar lahan sawah, ia yakini bisa membantu masyarakat mencukupi kebutuhan pangan mereka.

Selain PLTS Irigasi, progra lainnya yang juga membantu warga adalah dengan pembinaan pembuatan batik di Desa Banjar Sari yang sedang disiapkan.

“Kita juga ada ayam nanas, jadi konsepnya seperti makanan kaleng di Yogya, jadi nanti ini dimasukkan kaleng.”

Cik Ujang mengatakan, untuk produksi ayam nanas ini sudah melakukan studi agar bisa mengikuti standar pengalengan seperti oleh-oleh gudeg dari Yogyakarta. Nantinya, ini juga bisa menjadi oleh-oleh khas dari Lahat jika sudah berjalan.

Menurutnya, PTBA yang memiliki Izin Usaha Produksi (IUP) batu bara di Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat bisa bersinergi dengan pemerintah daerah.

Sinergi yang harmonis antara PTBA dan Pemda Kabupaten Lahat, Ia harapkan bisa terus berlanjut. Cik Ujang berharap sinergi dan harmonisasi dengan ini dapat dijaga, “Alhamdulillah hubungan baik sudah terbangun. Kami berharap jangan berubah,” ujarnya.

PTBA memiliki sejarah panjang dalam perjalanan industri batu bara di Indonesia. Berkat kinerja seluruh pegawai dan dukungan masyarakat, PTBA menoreh laba Rp 7 triliun hingga November 2021. Laba ini merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah perjalanan PTBA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement