Rabu 22 Dec 2021 11:15 WIB

Bersaing Sengit, Siapa Caketum PBNU Menang dalam Muktamar?

Ada beberapa faktor yang berpotensi mempengaruhi arah keputusan pemilik hak suara.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, Ph.D.
Foto:

Sementara itu, kata dia, nama KH As’ad Said Ali dan KH Marzuki Mustamar merupakan dua nama potensial yang menjadi calon alternatif di luar dua mainstream utama yang berkompetisi. Menurut dia, calon alternatif Ketum PBNU ini memang dibutuhkan untuk memecah kebekuan komunikasi, sekaligus untuk menurunkan tensi dalam kompetisi jelang Muktamar kali ini. 

"Keberadaan dua kutub kekuatan dalam ruang kompetisi cenderung membuat kompetisi lebih tinggi eskalasinya. Untuk itu, hadirnya calon pemimpin alternatif akan membuat proses regenerasi semakin terbuka," kata dia. 

Adapun peluang Kiai As'ad Ali Said untuk maju sebagai calon Ketum, dia menilai Kiai Asad masih harus bekerja keras di sisa waktu yang sangat terbatas ini. Meskipun telah didukung oleh sejumlah penguruh NU daerah, langkah Kiai As’ad berpotensi menghasilkan dua kemungkinan. 

Pertama, jika terjadi situasi luar biasa dan muncul upaya pelimpahan kekuatan, maka Kiai As’ad berpotensi menjadi “kuda hitam” dalam Muktamar kali ini. Semua ditentukan oleh seberapa intensif dan sistematis strategi pendekatannya. 

 

"Kedua, jika memang targetnya tidak menang, maka majunya Kiai As’ad berpotensi memecah dukungan salah satu calon Ketum yang lain, antara basis pemilih loyal Kiai Said Aqil dan Kiai Yahya Cholil Staquf. Siapa yang tergerus, akan ditentukan oleh siapa pihak yang mampu berkomunikasi lebih baik dengan tim Kiai As’ad," jelas Umam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement