REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia pada Senin (20/12) hari ini kedatangan vaksin AstraZeneca dalam jumlah 482.000 dosis vaksin jadi. Kedatangan vaksin tahap ke-162 ini merupakan donasi COVAX. "Lancarnya kedatangan vaksin, membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong, Senin (20/12).
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Usman menambahkan, setiap vaksin jadi yang telah datang, akan langsung secepatnya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, agar program penyuntikan vaksin berjalan lancar dan lebih cepat.
Selain jaminan ketersediaan stok vaksin dan upaya percepatan vaksinasi, lanjutnya, pemerintah juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi yang masih ragu dan enggan untuk divaksinasi. Dia menegaskan, vaksinasi menjadi pelindung terhadap ancaman virus Covid-19 yang telah bermutasi beberapa kali ini.
Usman menambahkan, vaksinasi adalah salah satu kunci untuk melindungi diri dan bangsa dari ancaman Covid-19. Tercapainya herd immunity di Indonesia bisa meningkatkan kemampuan bangsa kita untuk segera keluar dari pandemi yang telah berlangsung nyaris dua tahun ini."Program vaksinasi sudah berlangsung hampir setahun, dan kita telah berada di jalur yang tepat dengan terus mengamankan stok vaksin untuk kebutuhan penduduk Indonesia," ujarnya.
Usman meminta masyarakat untuk segera lakukan vaksinasi, supaya terlindungi dan mengurangi risiko sakit berat jika terpapar Covid-19. Sebab, menurut Usman, berdasarkan pantauan dilapangan, terdapat fenomena masyarakat yang menunda vaksinasi karena pilih-pilih merek, hal itu menyebabkan upaya percepatan vaksinasi menjadi terkendala. Saat ini ada sebelas jenis vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek vaksin, karena semua merek vaksin yang disediakan pemerintah sama aman dan berkhasiatnya. "Jangan ambil risiko dengan menganggap pandami telah berakhir. Di samping tetap menjaga dan menjalankan protokol kesehatan," tegasnya.
Terkait varian Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia, Usman meminta masyarakat tidak panik. Namun dia mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, mematuhi protokol kesehatan dan semua imbauan pemerintah. Dan sekali lagi Usman mengimbau, bagi yang belum divaksinuntuk segera divaksinasi. Saat ini, di sejumlah negara, lockdown dilakukan karena meningkatnyakasus akibat Omicron. Usman berharap, hal itu tidak terjadi di Indonesia."Sebagaimana arahan Bapak Presiden Jokowi, adanya Omicron ini haruslah membuat kita lebih mawas diri, vaksinasi bagi yang belum, dan tetap menjaga protokol kesehatan," kata Usman.