Ahad 19 Dec 2021 22:55 WIB

Wisma Atlet Di-lockdwon, Pasien Sembuh tak Bisa Pulang Sementara  

Wisma Atlet di-lockdown untuk cegah penyebaran varian Omicron

Rep: Febryan A, Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Wisma Atlet di-lockdown untuk cegah penyebaran varian Omicron. Ilustrasi Wisma Atlet
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Wisma Atlet di-lockdown untuk cegah penyebaran varian Omicron. Ilustrasi Wisma Atlet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran di-lockdown selama tujuh hari, usai salah satu petugasnya terkonfirmasi terinfeksi virus corona varian omicron. 

 

Baca Juga

Alhasil, pasien Covid-19 yang sudah sembuh juga tak bisa meninggalkan tempat itu untuk pulang ke kediaman masing-masing.  

 

"Mereka yang sudah dibolehkan pulang (sembuh) tentu saja terkena aturan lockdown. Mereka tidak boleh pulang sampai dinyatakan aman atau lokdown-nya dicabut pada 23 Desember," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Mayor Jenderal Budiman kepada wartawan, Ahad (19/12).  

 

Kini, kata dia, terdapat 217 pasien Covid-19 yang dirawat di sana. Termasuk di dalamnya tiga pasien Covid-19 yang terinfeksi varian omicron. Ada pula 10 pasien Covid-19 yang pernah kontak erat dengan pasien positif omicron pertama.  

 

RSDC Wisma Atlet di-lockdown sejak 17 Desember hingga 23 Desember. Langkah ini diambil pihak pengelola usai salah satu petugas kebersihan di sana berinisial N diketahui terinfeksi virus corona varian omicron pada 15 Desember.  

 

Sehari berselang, dua pasien Covid-19 yang dirawat di sana juga diketahui terinfeksi varian omicron. Masing-masing pria ini baru saja tiba di Indonesia usai bertolak dari Amerika selatan dan Inggris.

 

Secara terpisah, Kementerian Kesehatan telah melacak asal muasal masuknya virus corona varian omicron ke Indonesia. Hasilnya, diduga kasus pertama berasal dari warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada 27 November 2021 lalu.  

 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, menjelaskan pelacakan dilakukan usai pria berinisial N, seorang petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, diketahui terinfeksi varian omicron pada 15 Desember. N adalah orang pertama di Indonesia yang diketahui terjangkit varian omicron. 

 

Padahal, N tak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri. "Sehingga dapat disimpulkan bahwa N tertular dari WNI yang datang dari luar negeri, yang melakukan karantina di Wisma Atlet," kata Nadia dalam siaran persnya, Ahad (19/12).  

 

Berangkat dari kesimpulan itu, lanjut Nadia, pihaknya lalu mengecek ulang data WNI positif Covid-19 dari luar negeri yang dirawat di Wisma Atlet, selama 14 hari terakhir. Tercatat ada 169 WNI dengan kriteria tersebut pada rentang waktu 24 November hingga 3 Desember 2021.  

 

"Selanjutnya dilakukan tracing dengan hasil satu orang berinisial TF, probable dengan kemungkinan besar tertular Omicron," kata Nadia. Dia menyebut, TF kemungkinan besar adalah indeks case (kasus pertama) omicron di Indonesia.  

 

TF (21 tahun) merupakan WNI yang tiba dari Nigeria pada 27 November 2021. Kini, TF sudah sembuh karena hasil tes PCR-nya menunjukkan hasil negatif.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement