Kamis 16 Dec 2021 13:50 WIB

Soal Ijtima Ulama, Politikus Gerindra: Sandiaga Tega Eksploitasi Identitas Ulama

Politikus Gerindra tuding Sandiaga dan forum Ijtima mengeksploitasi identitas ulama.

Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad
Foto: Istimewa
Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra, Kamrussamad, mengingatkan Sandiaga Uno untuk berhati-hati mendapatkan dukungan dari pihak yang mengatasnamakan forum ijtima ulama.

"Sangat disesalkan adanya deklarasi yang mengatasnamakan ijtima ulama di Jawa Barat dan DKI Jakarta mendukung Sandiaga Uno menjadi calon presiden," kata Kamrussamad dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis (16/12).

Baca Juga

Anggota DPR RI itu berharap para ulama dan umat untuk dapat lebih mendalami sosok Sandiaga Uno yang sebenarnya. Ia mengingatkan jangan hanya melihat tampilan luar saja.

"Perlu tabayyun dulu untuk melihat bagaimana rekam jejak dan kontribusi Sandiaga terhadap perjuangan umat beberapa tahun terakhir," jelas Kamrussamad.

Kamrussamad menegaskan deklarasi yang dilakukan di Jakarta pada Bulan November dan di Jawa Barat pada Desember 2021, merupakan tindakan berpotensi menimbulkan politik identitas sebagai pemecah belah bangsa. "Saya khawatir ada sekelompok oknum yang bekerja secara sistematis bersama Sandiaga sehingga tega lakukan eksploitasi identitas ulama," ungkap Kamrussamad.

Pendiri KAHMIPreneur itu menghimbau kepada segenap ulama dan tokoh agama agar waspada terhadap upaya memecah belah sesama umat. Dia mengatakan tantangan umat Islam saat ini bukanlah deklarasi untuk mendukung salah seorang capres tertentu, tetapi bagaimana menghadapi kesulitan ekonomi karena kehilangan lapangan pekerjaan akibat Covid-19.

Sementara, tantangan ulama saat ini adalah membangun kembali citra pondok pesantren sebagai pusat majelis ilmu dan pusat pembentukan akhlak mulia bagi santri kader umat. "Mari kita fokus menjaga persatuan umat, menjaga wibawa dan kharisma ulama serta mengembalikan citra pondok pesantren sebagai pusat peradaban islam," harap Kamrussamad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement