REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menanggapi, terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperkenalkan konten Youtube barunya yaitu cerita dari pendopo. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi kepentingan Pilpres 2024.
"Youtube merupakan salah satu media yang efektif untuk kampanye atau sosialisasi terkait apapun. Termasuk soal Pilpres nanti," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (14/12).
Menurut dia, bisa saja konten Youtube cerita dari pendopo itu adalah covernya untuk melanjutkan konten-konten yang lain. Dia mencontohkan, tentang politik dan pencapresan.
"Siapapun tidak dilarang untuk buat Youtube termasuk Anies. Ini kan eranya bermedia sosial. Jangan aneh dan jangan heran jika para politisi membangun pencitraan melalui media sosialnya masing-masing," kata dia.
Dia menambahkan, para politisi memiliki strategi masing-masing untuk Pilpres nanti. Salah satunya mereka gencar pecitraan melalui media sosial. "Punya strategi masing-masing dan mereka akan pencitraan di media sosia terutama akun Youtube," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, membantah pembuatan akun YouTube dari Pendopo untuk persiapan Pemilihan Presiden 2024 nanti. Menurutnya, pembuatan akun tersebut adalah untuk menjelaskan latar belakang, tujuan dan apa yang telah dicapai Jakarta sejauh ini.
"Ini kaitannya dengan kebijakan kita di Jakarta," kata Anies kepada awak media, Senin (13/12).
Anies menambahkan, Youtube dari Pendopo itu adalah cerita-cerita yang disusun pihaknya untuk menginformasikan capaian. Sehingga, informasi yang akan diperoleh masyarakat secara umum, disebut dia lengkap.
"Nah banyak kebijakan-kebijakan yang sudah kita lakukan, kemudian informasinya harus dilengkapi. Karena itulah melalui akun ini saya akan ceritakan banyak sekali," katanya.