REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan usaha milik daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berharap, rute busTransjakarta dari Harmoni, Jakarta Pusat menuju Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara berfungsi secara optimal. Sebagai kawasan olahraga terpadu, nantinya JIS terhubung dengan sejumlah moda transportasi umum atau transportasi massal.
"Mudah-mudahan nantinya dapat mendukung penonton atau pengunjung yang akan datang ke kawasan Jakarta International Stadium," kata Manajer Proyek JIS Arry Wibowo di Jakut, Kamis (9/12).
Salah satu transportasi yang melayani rute ke JIS adalah bus Transjakarta. Bus dari koridor 14 tersebut nantinya menuju stadion yang berlokasi di Tanjung Priok. Selter bus Transjakarta itu disediakan di sisi barat atau plaza Taman BMW, yang rutenya saat ini sedang diuji coba oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Penyediaan halte bus Transjakarta ke JIS, menurut Arry, untuk menekan gas emisi kendaraan pribadi dengan memprioritaskan penggunaan alat transportasi publik. Arry menjelaskan, Jakpro masih terus berkoordinasi dengan pihak yang berwenang terkait jam operasional dan rute bus Transjakarta, untuk memastikan bahwa kebutuhan sarana transportasi angkutan umum massal itu benar-benar berfungsi secara optimal.
Terutama, pada saat ada acara yang diikuti banyak orang di JIS, seperti pertandingan sepak bola maupun konser musik. Ketika nantinya bus Transjakarta sudah beroperasi secara reguler menuju kawasan JIS, menurut Arry, tentu pengunjung setia JIS diharapkan dapat memanfaatkan sarana transportasi publik dengan maksimal.
"Ini masih perlu kami konfirmasi lagi dari Transjakarta karena informasinya Warung Buncit-JIS. Ini sudah mengakomodasi keinginan dari Jakmania karena sebagian besar pendukungnya dari selatan (Ragunan)," kata Arry.
selain itu, nantinya juga akan dibangun stasiun KRL Commuterline di kawasan JIS. Saat ini, di samping utara stadion berkapasitas 82 ribu penonton tersebut dilayani KRL rute Kota-Priok.
Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Dedi Supriadi mendukung penambahan stasiun KRL Commuter Line di kawasan JIS. Dia pun setuju dengan rencana Pemprov DKI yang menyediakan akses transportasi umum ke stadion yang bakal menjadi markas Persija tersebut.
Menurut dia, JIS akan menjadi kawasan yang lebih baik jika didukung dengan moda transportasi yang terintegersi. "Masyarakat mesti mudah mengakses JIS dengan berbagai moda angkutan umum," kata Dedi saat dikonfirmasi Republika di Jakarta, Selasa (21/9).
Dengan adanya rencana tersebut, sambung dia, lahan parkir yang terbatas di JIS, tetap dapat dinikmati lebih oleh warga karena adanya fasilitas transportasi yang memudahkan. Selain itu, mereka yang nanti ingin menonton sepak bola, misalnya, tak perlu harus membawa kendaraan pribadi.
Ditanya soal pengawasan dan progres lanjutan mengenai wacana pembangunan itu, Dedi mengeklaim, dewan sudah melakukannya. Menurut dia, pengawasan sudah dilakukan oleh Komisi B DPRD DKI, yang ikut mengawal rencana pembangunan stasiun KRL di dekat JIS. Nantinya, stasiun tersebut berada di antara Stasiun Priok dan Stasiun Kampung Bandan.
Menyoal pengelolaan, kata dia, JIS diharapkan bisa dikelola secara terpisah dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Hal itu karena sudah terlalu beragamnya lini bisnis dari PT Jakpro, yang malah nanti tidak maksimal. "Pandangan saya pribadi, JIS ini perlu dikelola oleh perusahaan tersendiri nantinya, baik itu anak perusahaan Jakpro atau BUMD," kata politikus PKS itu.
PT Jakpro menggandeng PT KAI dan PT Transjakarta, dengan melibatkan Dinas Perhubungan DKI untuk membuka rute menuju JIS. Hingga kini, pembukaan transportasi, baik KRL maupun bus Transjakarta masih digodog berbagai pihak. Berdasarkan informasi, rencana integrasi transportasi massal itu, merujuk pada rekomendasi FIFA, sebagai penunjang penting demi mobilitas penonton.