REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia kedatangan vaksin Pfizer dalam jumlah 336.960 dosis. Vaksin dalam kedatangan tahap ke-151 itu tiba di Bandara Juanda Surabaya pada Kamis (9/12) siang.
"Kedatangan langsung di Bandara Juanda, Surabaya, karena akan langsung dialokasikan untuk Dinkes Jawa Timur, dalam upaya memenuhi kebutuhan vaksin di wilayah tersebut," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, Kamis (9/12).
Dia memastikan, saat ini stok vaksin aman untuk memenuhi kebutuhan vaksin masyarakat Indonesia. Hal ini sudah menjadi komitmen pemerintah untuk mengamankan ketersediaan vaksin di Indonesia. Pemerintah juga terus meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah.
Dengan kondisi geografis dan banyaknya jumlah penduduk, merupakan tantangan tersendiri untuk bisa segera mencapai terbangunnya herd immunity atau kekebalan kelompok."Saat ini, sudah 100 juta lebih masyarakat yang telah mendapatkan dosis vaksin lengkap," tegasnya.
Usman menyebut, dibutuhkan kerja sama dan peran serta semua elemen agar program vaksinasi nasional ini bisa semakin cepat dan luas. Dan yang terpenting adalah peran serta dan partisipasi masyarakat. Pemerintah tidak bosan mengajak seluruh masyarakat segera divaksinasi, tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin aman dan berkhasiat.
"Vaksinasi bukan sekadar upaya untuk melindungi diri, melainkan juga untuk melindungi keluarga dan seluruh masyarakat," tegas Usman.
Bersamaan dengan itu, lanjut Usman, pemerintah mengimbau masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi tersebut. Bagi yang sudah divaksinasi, diharapkan dapat membantu dengan mengajak maupun mendorong saudara, kerabat, maupun kolega yang belum divaksinasi, untuk segera divaksinasi.
Tak lupa Usman menyampaikan terima kasih dari pemerintah kepada masyarakat dan relawan yang telah berjuang membantu kelancaran maupun penyelenggaraan program vaksinasi nasional. Juga kepada banyak pihak yang turut meluruskan sejumlah informasi kurang maupun tidak akurat yang bermunculan di tengah masyarakat, yang beberapa di antaranya telah membuat sejumlah orang enggan atau menunda untuk divaksinasi.
"Sebagaimana diketahui, upaya penanganan pandemi ini adalah upaya kolektif kita sebagai bangsa," ujar Usman.