Rabu 08 Dec 2021 20:45 WIB

Pengungsi Korban Banjir Makassar Bertambah Menjadi 4.809 Jiwa

BPBD Makassar fokus evakuasi warga terjebak banjir di rumahnya.

Pengungsi Korban Banjir Makassar Bertambah Menjadi 4.809 Jiwa. Seekor kucing berada di atas sofa saat terjadi banjir di Kelurahan Batua, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/12/2021). Ratusan rumah di daerah itu terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi dan sebagian warga sudah mulai mengungsi.
Foto: Antara/Arnas Padda
Pengungsi Korban Banjir Makassar Bertambah Menjadi 4.809 Jiwa. Seekor kucing berada di atas sofa saat terjadi banjir di Kelurahan Batua, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/12/2021). Ratusan rumah di daerah itu terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi dan sebagian warga sudah mulai mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan menyatakan, hari ketiga penanganan dampak banjir yang tersebar di enam kecamatan dengan jumlah pengungsi terus bertambah menjadi 4.809 jiwa.

"Ada penambahan jumlah pengungsi menjadi 4.809 jiwa dari sebelumnya tercatat sebanyak 3.026 jiwa," kata Kepala BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin, saat konferensi pers secara virtual, Rabu (8/12).

Baca Juga

Sedangkan untuk titik-titik pengungsian dari semula terdata 37 titik, kini menjadi 34 titik tersebar di enam kecamatan lokasi banjir. "Penambahan pengungsi ini sejak kemarin hingga siang tadi, karena beberapa warga memilih mengungsi di tempat aman, dari pada bertahan di rumahnya dengan kondisi cuaca ekstrem," ujar Hendra.

Saat ini, langkah cepat diambil BPBD Makassar adalah memfokuskan penanganan evakuasi kepada warga yang masih terjebak genangan air di rumahnya, terutama di wilayah rawan genangan seperti di Perumnas Antang Blok 8 dan 10 dan kompleks Swadaya di Kecamatan Manggala serta jalan Katimbang Kodam 3, Kecamatan Biringkanaya.

 

"Kita prioritaskan dulu evakuasi warga, untuk mendapatkan tempat aman. Kami menurunkan personil dan perahu di Blok 8 dan 10 serta Kodam 3 serta komplek Swadaya," ujarnya.

Data BPBD Makassar mencatat enam kecamatan yang dilanda puncak banjir mulai Selasa (7/12), yakni Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Panakukang, Tamalate, Tamalanrea, dan Rappocini. Didata pula berapa jumlah unit rumah yang terdampak banjir di enam kecamatan tersebut.

Tim masih melakukan asesmen atau pendataan, sebab ada tiga fase penanganan yang dilakukan, mulai siaga darurat, tanggap darurat dan pascabencana. Menurut dia, banjir yang terjadi saat hujan lebat sejak Ahad (5/12) hingga Selasa (7/12) adalah hal yang luar biasa, dan baru kali ini hampir seluruh wilayah di Makassar terendam air.

Kemungkinan besar, kata dia, penyebabnya air pasang laut dengan gelombang cukup tinggi ditambah intensitas hujan cukup tinggi, membuat air sungai meluap ke permukaan hingga mengenangi rumah warga dan jalanan. "Penanganan saat ini bagi pengungsi telah berkoordinasi dengan instansi terkait, air bersih dari Damkar, masalah kesehatan tim Dinas Kesehatan. Untuk logistik disiapkan makanan siap saji pagi, siang dan malam di pos pengungsian," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement