REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Kementerian PUPR akan membangun ulang jembatan Gladak Perak yang hancur akibat lahar dingin Gunung Semeru. Pembangunan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Malang-Lumajang ini harus menunggu kondisi stabil terlebih dahulu.
Kepala Subdirektorat Analisa Data dan Pengembangan Sistem, Kementerian PUPR, Nazib Faizal mengatakan, pembangunan ulang jembatan harus menunggu arahan dari instansi yang berwenang. Dengan kata lain, harus dipastikan apakah Gunung Semeru dalam kondisi sudah baik atau belum.
Nazib mengaku khawatir akan ada lahar dingin susulan apabila jembatan dibangun saat ini. Sebab itu, pihaknya harus waspada dalam memulai pembangunan jembatan. Terlebih, dia juga harus memastikan timnya aman saat membangun jembatan.
Berdasarkan pengamatannya, struktur lingkungan jembatan memang cukup menantang. Namun demikian, pihaknya memastikan akan membangun ulang jembatan tersebut dengan memperhatikan kejadian lahar dingin beberapa waktu lalu. "Jadi pasti akan diperbaiki," jelasnya dalam konferensi pers secara daring, Senin (6/12) malam.
Adapun mengenai saran pengadaan jembatan darurat, Kementerian PUPR akan mengkaji terlebih dahulu. Dia harus menurunkan tim desain untuk memungkinkan pembangunan jembatan sementara. "Karena ini memakai 129 meter (panjangnya) sehingga akan menjadi pekerjaan sangat menantang untuk jembatan darurat," jelasnya.
Jembatan Gladak Perak memiliki panjang bentang 129 meter dengan lebar 9,6 meter. Jembatan ini berada di ruas jalan nasional antara Turen, Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Jembatan ini dibangun pada 1997 sehingga usianya sudah cukup tua.