Selasa 07 Dec 2021 00:05 WIB

Ketika Semeru Meluncurkan Awan Panas Guguran

Dampak letusan kali ini lebih parah ketimbang dampak letusan gunung itu pada tahun la

Foto udara guguran awan panas Gunung Semeru terlihat dari Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur.
Foto:

Penanganan dampak erupsi

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, dampak letusan Gunung Semeru kali ini lebih parah ketimbang dampak letusan gunung itu pada tahun lalu. "Saya butuh tambahan relawan, kepada teman-teman komunitas dan lembaga yang bisa membantu kami, untuk besok membantu guna mengevakuasi korban," katanya saat meninjau daerah terdampak letusan Semeru di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Sisa lahar yang masih panas dan hujan abu vulkanik membuat petugas kesulitan mengevakuasi warga. Kerusakan jembatan memperburuk kondisi, semakin mempersulit upaya pemerintah untuk menyelamatkan warga dan menyalurkan bantuan.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati berharap, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter untuk mendukung upaya pengevakuasian warga yang terjebak di Dusun Curah Kobokan. Menurut dia, sekitar 300 keluarga di Dusun Curah Kobokan sudah berhasil dievakuasi namun masih ada beberapa orang yang belum bisa dievakuasi karena daerah itu susah dijangkau melalui jalur darat.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun ke daerah-daerah yang terdampak peningkatan aktivitas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang pada Ahad (5/12). Kepala BNPB melakukan rapat koordinasi penanganan dampak erupsi Gunung Semeru dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Polda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, dan jajaran aparat Pemerintah Kabupaten Lumajang di Kantor Kecamatan Pasiran.

Dalam rapat itu, Suharyanto meminta, seluruh kementerian dan lembaga terkait serta pemerintah daerah bahu membahu mengatasi dampak erupsi Gunung Semeru, termasuk membantu mengevakuasi korban dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi. Dia mengemukakan, bahwa posko terpadu tanggap darurat bencana perlu segera dibentuk untuk mengkoordinasi upaya pencarian, penyelamatan, evakuasi, dan penanganan pengungsi.

Menurut dia, BNPB juga akan mengerahkan tiga helikopter untuk membantu pemerintah daerah menangani dampak letusan Gunung Semeru. "Kecepatan respons dan upaya tanggap darurat sangat penting dalam penanganan dampak bencana," katanya.

 

Apabila upaya tanggap darurat bencana bisa dilaksanakan dengan cepat, ucap dia, maka akan lebih banyak yang bisa diselamatkan. Namun, mitigasi juga tidak kalah penting. Dengan kapasitas mitigasi yang kuat, korban jiwa dan kerugian akibat bencana akan dapat diminimalkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement