Selasa 07 Dec 2021 00:05 WIB

Ketika Semeru Meluncurkan Awan Panas Guguran

Dampak letusan kali ini lebih parah ketimbang dampak letusan gunung itu pada tahun la

Foto udara guguran awan panas Gunung Semeru terlihat dari Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur.
Foto:

Karakteristik Semeru

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, awan panas guguran merupakan ancaman khas Gunung Semeru, yang berada di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur. Menurut PVMBG, awan panas guguran yang meluncur dari Gunung Semeru pada 4 Desember 2021, berasal dari ujung aliran lava pada bagian lereng gunung dan endapan dari material batuan bersuhu tinggi.

Awan panas guguran gunung api itu bergerak ke arah lereng tenggara Gunung Semeru sejauh empat kilometer dari puncak atau dua kilometer dari ujung aliran lava. Aliran lava itu memasuki lembah Sungai Kobokan dan berinteraksi dengan air sungai beserta material lama yang ada di dalam badan sungai, serta mengalir di sepanjang Sungai Kobokan.

Gunung Semeru hingga 5 Desember 2021 pukul 10.00 WIB masih meluncurkan awan panas guguran namun intensitas dan jarak luncurnya sudah cenderung menurun. Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono menyampaikan, peringatan perihal potensi hujan di kawasan kubah lava Gunung Semeru yang dapat menyebabkan aliran lahar dingin yang bergerak ke arah selatan dan tenggara.

"Oleh karena itu untuk sementara memang sebaiknya tidak ada aktivitas di sana," katanya dalam konferensi pers virtual pada Ahad malam (5/12).

Dia mengingatkan, area dalam radius satu kilometer dari puncak gunung tidak aman untuk beraktivitas. Demikian pula area dalam radius lima kilometer dari daerah sobekan kawah yang akan berubah menjadi sungai menuju bawah, terutama di wilayah selatan dan tenggara Semeru.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement