REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna mengungkapkan, pihaknya kembali menemukan dua jenazah yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru. Kedua jenazah korban ditemukan di aliran sungai Kampung Renteng, Kecamatan Candipuro, Lumajang, pada Senin (6/12) sekitar pukul 13.10 WIB. Kedua korban, dia mengatakan, berjenis kelamin laki-laki. "Kedua korban dibawa ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk proses identifikasi," ujarnya.
Wayan mengatakan, dengan kembali ditemukannya dua jenazah korban, hari ini tim SAR gabungan telah menemukan lima jenazah korban erupsi Gunung Semeru. Empat korban di antaranya berjenis kelamin laki-laki, dan satu korban sisanya berjenis kelamin perempuan.
Berdasarkan tambahan lima jenazah tersebut, kata dia, hingga kini sudah ada 19 korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru yang ditemukan. Dimana lima orang di antaranya meninggal di rumah sakit. Ia pun mengungkapkan kendala dalam proses evakuasi jenazah yang baru diketemukan. Yakni karena korban tertimbun material pasir bekas lahar dingin setinggi satu meter.
"Kondisi pasir masih agak panas, semakin dalam semakin terasa panas. Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru sebanyak 15 orang, dan 27 di antaranya dinyatakan hilang. Namun demikian, pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut.
Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang. Data yang dihimpun Posko Tanggap Darurat, warga terdampak erupsi Gunung Semeru sebanyak 5.205 jiwa.
Sementara itu, warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik. Posko menginformasikan sebaran penyintas sebagai berikut, Kecamatan Pronojiwo terdapat 9 titik pos pengungsian. Pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di enam titik, dan Pos pengungsi di Kecamatan Pasirian sebanyak empat titik.