Sabtu 04 Dec 2021 20:31 WIB

BIN Sumbar Target Dua Juta Peserta Vaksin

Program vaksinasi massal untuk mengejar taget dilakukan di enam kabupaten.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas medis memasukan cairan vaksin kedalam spoit suntik saat vaksinasi Covid-19  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/JOJON
Petugas medis memasukan cairan vaksin kedalam spoit suntik saat vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Intelijen Negara (BIN) Sumatra Barat, Sabtu (4/12) menggelar program vaksinasi dengan target peserta sebanyak 12 ribu yang tersebar di enam Kabupaten. Keenam kabupaten itu yakni Tanah Datar, Agam, Kabupaten Solok, Kepulauan Mentawai, Padang Pariaman dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Kepala BIN Sumatra Barat, Hendra, pihaknya kini sedang berupaya keras untuk meningkatkan partisipasi peserta vaksinasi. Pasalnya, Perintah Presiden RI Joko Widodo kepada Kepala BIN, Jenderal Polisi (P). Budi Gunawan, target peserta vaksinasi di seluruh provinsi di Indonesia harus mampu mencapai angka dua juta peserta hingga akhir tahun ini.

Baca Juga

“Hari ini, kita laksanakan program vaksinasi massal di enam Kabupaten. Total target peserta sebanyak 12 ribu. Angka capaian vaksinasi 70 persen untuk Sumatra Barat harus mampu kita capai. Ini program pemerintah sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri pandemik Covid-19,” kata Hendra.

BIN Sumatra Barat menurut Hendra akan terus meningkatkan kerjasama dengan seluruh Jajaran Pemda, Polda, TNI, serta stakeholder lainnya agar target peserta vaksinasi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebesar 70 persen hingga akhir tahun 2021 ini. Supaya dapat tercapai, sehingga Herd Immunity atau kekebalan kelompok dapat terwujud.

Mengingat potensi ledakan kasus gelombang ketiga masih bisa terjadi, BIN Sumbar mengimbau masyarakat membatasi perjalanan keluar kota saat perayaan Natal 2021 dan tahun baru nanti.

“Kita imbau untuk tidak atau minimal batasi mobilitas saat perayaan natal dan tahun baru nanti. Kita waspadai munculnya klaster-klaster baru yang berpotensi menjadi ledakan gelombang ketiga,” ujar Hendra.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement