Sabtu 04 Dec 2021 06:12 WIB

Jubir: Target Vaksinasi Covid-19 Selesai Maret 2022

Jubir Kemenkes menyampaikan vaksinasi Covid-19 ditargetkan selesai Maret 2022

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok Kemenkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, menyambut Indonesia sebagai Presidensi 2022, dari sisi penanganan pandemi, ditargetkan vaksinasi selesai pada Maret 2022.

"Kita berharap 80 persen vaksinasi dosis pertama akan tercapai Desember 2021 dan 60 persen dosis  lengkap. Dengan makin bertambahnya vaksin diharapkan masyarakat agar segera mau divaksin," ujarnya dikutip, Sabtu (4/12). 

Baca Juga

Karenanya, Nadia mengimbau masyarakat untuk melengkapi vaksinasi agar kekebalan komunal segera  terbentuk. Selain itu Nadia menyampaikan, apresiasi datang dari berbagai negara atas membaiknya situasi pandemi di Indonesia. 

"AS dan Uni Eropa mengkategorikan Indonesia sebagai negara yang aman dikunjungi. Tidak ada imbauan pelarangan dari negara mereka," katanya.

Siti Nadia menambahkan, Indonesia harus pulih bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga karena dalam era saat ini, kita tidak bisa lepas dari hubungan dengan negara-negara lain baik dalam hal mobilitas, interaksi,  transaksi ekonomi dan sebagainya.

Karena virus tidak mengenal wilayah. Oleh sebab itu, penting bagi Indonesia untuk segera pulih mengingat kita adalah bagian dari kegiatan global. 

Mengingat pandemi COVID-19 belum diketahui kapan akan berakhir. Terlebih dengan munculnya varian baru Omicron, Nadia pun menekankan pentingnya masyarakat dalam menjaga prokes 3M, vaksinasi, membatasi mobilitas, dan penguatan 3T.

"Hal ini penting dilakukan. Dengan Presidensi G20 2022 kita tunjukan bagaimana Indonesia bisa bekerja dengan baik. Kalau bisa, Indonesia menjadi negara pertama yang keluar dari situasi oandemi. Ini butuh kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat," ujarnya.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong  mengatakan, Presidensi 2022 yang berlangsung hingga Oktober 2022, dikatakan Usman menjadi momentum Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia mampu menyelenggarakan berbagai pertemuan tingkat tinggi meski dalam situasi pandemi, secara aman dan terkendali.

"Salah satu hal penting yang akan dibahas adalah Global Health Architecture. Presiden Jokowi ingin mengajak dunia ciptakan arsitektur kesehatan global yang inklusif, merata bagi semua negara, baik negara maju, berkembang, dan negara lainnya," ujarnya.

Di G20 nantinya, ungkap Usman akan dibicarakan tentang transisi ekonomi digital, juga transisi energi dari fosil menjadi energi baru dan terbarukan yang berkelanjutan.

"Intinya dengan menjadi Presidensi 2022, kita optimis tahun depan bisa lebih baik lagi dalam penanggulangan COVID-19 dan pemulihan ekonomi. Syaratnya tetap menjaga protokol kesehatan, segera vaksinasi bagi yang belum, khususnya di saat Indonesia berada dalam ancaman varian baru Omicron," kata Usman.

Terkait ancaman varian Omicron, Usman mengatakan jika pemerintah sudah melakukan antisipasi yang sifatnya luwes. "Saat ini kita mengetatkan, kalau situasinya relatif membaik maka akan dilonggarkan. Gas dan rem akan diterapkan," urai Usman.

Usman mengingatkan, dalam konteks antisipasi, kondisi tahun depan ditentukan oleh perilaku masyarakat dalam satu atau dua bulan ini, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Untuk itu, pemerintah menetapkan PPKM Level 3 di semua wilayah Indonesia pada 24 Desember 2021 - 2 Januari 2022 sebagai upaya pengendalian. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement